SKY

Asrina Lestari
Chapter #11

Para Layang

Sesuai janji Andra yang akan membawa Arin ke sesuatu tempat. Kini keduanya sedang dalam perjalanan. Selama dalam perjalanan hanya terjadi keheningan. Seperti biasa Arin hanya diam sembari menatap luar jendela. Sedangkan Andra hanya fokus menyetir sembari di temani music radio untuk pemecah keheningan.

Lama dalam perjalanan membuat Arin tertidur. Rasa lelahnya terhadap pekerjaan dan sekolah. Andra sesekali menengok tersenyum lebar lalu mengusap kepala Arin lembut.

"Istirahat ya," gumamnya pelan lalu kembali fokus

Dua jam dalam perjalanan hingga akhirnya mereka sampai di sebuah tempat yang begitu indah. Andra membangunkan Arin hingga gadis itu menggeliat. Arin mengerjap-erjap saat menetralisir indra penglihatannya lalu menatap Andra penuh tanya.

"Kita udah sampai. Aku yakin kamu suka ini," ujar Andra

Arin hanya mengangguk sebagai jawaban. Keduanya keluar dari dalam mobil lalu menuju rumah dimana banyak para atlet sedang latihan. Arin menyerngit heran, sedangkan Andra hanya berjalan untuk menemui seseorang.

Arin menatap lapangan hijau dengan udara segar. Sudah lama ia tak pernah menghirup udara begitu segar. Seakan memberi ketenangan.

"Hei, diam saja. Ayo, Abang aku sudah di tungguin tuh." Tunjuknya pada seseorang yang tak jauh disana. Arin mengikuti Andra di belakang.

"Wedehh Dra, lama tak jumpa kau datang kesini. Mana bawa pacar pula." Ucap salah satu atlet dengan logat Medan.

Andra tertawa salah tingkah lalu menoleh ke arah Arin yang menatapnya tajam. "Eh, Bukan Bang. Dia temenku," jawabnya kikuk

Semua para atlet berangkat menggunakan mobil monster tanpa atap. Arin naik duduk sembari mengenakan kacamata hitamnya. Mata Andra tak lepas memandangi wajah cantik Arin meski hanya menampilkan wajah datarnya.

"Kulkas berjalan di ajak jalan-jalan," gumam Andra terkekeh sendiri

Perjalanan lumayan banyak rintangan. Sepanjang jalan Arin sangat menikmati suasana alam. Hingga tak terasa sampai puncak para Layang. Arin menginjakkan kakinya lalu menatap gunung-gunung serta pemandangan alam yang memanjakan mata.

"Kamu suka," Ucap Andra yang entah kapan berada di samping Arin. Senyum lebar yang tak pernah Arin tampakkan ke semua orang. Aku ingin melihat kamu selalu tersenyum dengan caraku sendiri, pikir Andra dalam hati masih memperhatikan gadis berambut ikal tersebut.

"Mau ikut terbang. Bareng sama aku?" Ucap Andra memberi penawaran

"Enggak," jawab Arin singkat

"Dih, Aku beneran bisa tau. Tanyakan saja sama Om Bedu," ucapnya lagi dengan wajah tengilnya. Membuat Arin menatap malas pada lelaki jangkung di sampingnya yang memiliki tingkat kepercayaan diri di atas rata-rata itu.

Arin melangkah menatap kedepan ia sejenak menutup mata sembari menikmati indah alam. Hal yang seperti ini Arin sukai. Bersatu dengan alam.

"Aku seneng lihat kamu senang, Bin," ujar Andra berdiri di samping Arin

"Makasih," Jawab Arin pelan namun di dengar oleh Andra

Andra segera menarik tangan Arin dan membawa gadis itu untuk ikut main Layang. Arin tampak gugup saat selesai mengenakan pengaman. Dan bersiap untuk terbang. Andra yang menatap wajah gugup itu seketika tersenyum sambil menggenggam erat jemari Arin.

"Percaya deh sama aku. Kita akan baik-baik saja," ujarnya menenangkan Arin

Gadis rambut ikal itu hanya mengangguk tersenyum tipis. "Makasih,"

Keduanya melangkah menuju layang yang sudah di siapkan. Meski ada rasa deg degan saat menaiki layang itu. Arin dapat merasa angin yang menerpa wajahnya. Sang Coach memberi arahan pada lelaki di belakang Arin. Keduanya memakai kacamata serta helm pengaman.

Ready Go

Layangan itu terbang tinggi. Hingga gadis rambut ikal itu menutup mata merasakan dirinya melayang. "Buka mata kamu. Lihat keindahan disana," ujar Andra memberi arahan pada Arin karena Andra tau gadis itu menutup mata untuk menutupi kegugupannya. Arin yang mendengar ucapan itu seketika membuka matanya. Ia tersenyum lebar saat melihat pemandangan bawah sana. Dan merasa melayang di atas gunung. Hal yang pertama kali ia rasakan sejak hidup sebagai manusia.

"Indah bukan," ujar Andra

Lihat selengkapnya