SKY

Asrina Lestari
Chapter #15

Jadi Rebutan

Semenjak kejadian bertemu tanpa sengaja itu membuat Bagas semakin ingin dekat dengan Arin. Lelaki berlesung pipi itu melangkah menuju sebuah taman belakang. Ia telah mendapatkan informasi dari teman-temannya tentang Arin.

Arin sedang duduk sembari membaca buku Novel tanpa ia sadari Bagas duduk di sampingnya sambil memerhatikan gadis itu. Arin menoleh terkejut saat lelaki berlesung pipi itu tersenyum lebar padanya. Arin menghela napas pelan, lalu kembali melanjutkan bacaannya.

"Serius banget sih bacanya,"

Gadis rambut ikal tersebut menutup bukunya lalu menoleh menghadap pada Bagas, "Ngapain?" Tanyanya

Bagas menggeleng, "Nggak. Mau nemenin kamu disini," jawabnya

"Nggak perlu," balas Arin lagi

Arin ingin sekali melupakan kejadian itu, namun lelaki di sampingnya ini sangat tampak aneh. Arin menghela napas kenapa lelaki di sampingnya ini tidak mengerti. Hingga akhirnya Andra datang menghampirinya.

"Asik ya, pacaran disini," ucapnya

Seketika Arin menatap Andra tajam. Ini tidak seperti yang ia lihat. Dengan tampang tengilnya Andra menarik Arin untuk bergegas pergi. Ada sedikit helaan napas lega yang ia rasakan saat kehadiran Andra. Namun lengan Arin di tahan oleh Bagas.

"Heh, main tarik aja Lo," kesal Bagas

"Ngapain. Lepas tangan Lo. Arin itu mau bareng sama gue, bukan sama buaya kayak Lo." Balas Andra tak mau kalah

Arin melangkah mundur, keduanya saling melempar tatapan tajam. Sesungguhnya Arin sangat tidak suka dengan keributan yang terjadi. Dua lelaki aneh ini membuatnya pusing.

"Kalau mau berantem di ring sana. Ganggu aja tau gak," setelah mengucapkan hal itu. Arin melangkah pergi meninggalkan keduanya. Andra yang tersadar seketika langsung menyusul Arin.

Saat ini Arin sedang berada di perpustakaan. Gadis itu tengah duduk di salah satu bangku kosong. Sepi dan senyap, Arin melanjutkan bacaan buku tadi. Hingga seseorang datang menyodorkan sebuah coklat di hadapannya. Arin mendongak menatap Riana dengan tatapan datarnya.

"Coklat dari Bagas. Katanya ia mau minta maaf sama kamu," ucapnya dan duduk di hadapan Arin

"Dih, laki-laki apaan begitu. Gak gentle banget," gumam Arin membatin

"Buat kamu aja," jawab Arin dingin

Lihat selengkapnya