SKY

Asrina Lestari
Chapter #17

Dia Lagi

Arin, Gadis rambut sebahu itu sedang duduk sambil membaca novel yang bawanya. Sudah seminggu ia tidak bersama Andra. Arin mendiamkan lelaki itu karena perkelahian kemarin. Sementara Bagas lelaki yang menjadi rival Andra itu terus mendekatinya.

Andra yang melangkahkan kakinya tersenyum saat melihat seseorang yang di carinya sejak tadi. Tanpa aba-aba Andra langsung duduk di samping Arin. Yang terus membaca.

"Gak baik Lho, diam-diaman kayak gini. Kata nabi kalau mendiami orang berhari-hari itu hukumnya dosa lho." Ucapnya

Arin terus membaca tanpa terusik oleh Andra yang terus saja mengoceh layaknya emak-emak yang sedang menasehati anaknya. "Gak bosan diam terus."

"Hufhh,"

Andra hanya bisa menghembuskan napas panjang beginilah kalau berhadapan dengan manusia kulkas seperti Arin. "Aku seperti bicara sama tembok." Ucapnya dengan dramatis

Gadis rambut sebahu itu beranjak tanpa sepatah katapun. Membuat Andra bingung harus berbuat apalagi. Lelaki jangkung itu menggaruk kepalanya frustasi. Sejak perkelahian kemarin dengan Bagas. Ia semakin yakin bahwa lelaki itu hanya akan menyakiti Arin saja. Dan Andra akan menjaga Arin seperti janjinya pada Bundanya gadis tersebut.

Arin melangkah menuju kantin, namun ia di hadang oleh Bagas. "Mau kemana, aku temenin ya," ucapnya memberi tawaran.

Arin menatap datar pada lelaki berlesung pipi itu. "Gak perlu," jawabnya dingin

"Maaf ya, kemarin buat kamu marah. Aku tidak akan ulangi lagi, tapi please jangan diami aku ya," pintanya dengan bujukan. Arin menghela napas pelannya lalu mengangguk pelan. Hingga Bagas bersorak ria. Sedangkan dari kejauhan ada seseorang yang menatap dengan kepalan tangan. Melihat dua orang yang berjalan menuju kantin.

Saat ini Andra sedang berada di lapangan basket indoor. Lelaki jangkung itu tengah bermain basket demi meluapkan emosinya. Ia bermain sendirian tidak ada yang menemaninya. Bermain basket adalah cara dirinya meluapkan kekesalannya.

Di pantulkan secara keras melempar bola tersebut dengan wajah geramnya. "Apasih baik lelaki itu. Kenapa Lo gak pernah liat aku, Rin," ucap Andra dengan wajah frustasi.

Hingga akhirnya Andra terduduk, ia sangat lelah nafasnya memburuh. Ia menoleh saat seseorang menyodorkan sebotol air mineral kepadanya.

"Dia emang dingin, kamu harus sabar menghadapinya." Ucap Ramon menasehati,

"Tapi gue tidak rela Ram, dia sama Si kuyuk itu." Balas Andra lagi

"Itu tandanya Lo sudah mulai jatuh cinta sama manusia kutub itu kan?" Tanya Ramon menggoda sahabatnya. Sedangkan Andra hanya bisa menatap datar sahabat menyebalkan seperti Ramon.

Entahlah, Andra bingung dengan perasaannya sendiri. Akhir-akhir ini ia sering merasa kesal saat melihat Arin bersama dengan Bagas. Sepertinya Lelaki berlesung pipi itu membuat Arin luluh padanya.

"Semangat ya, lelehin es kutub Utara."

Andra hanya terkekeh, memang ya. Yang awalnya hanya penasaran pada gadis dingin itu berakhir jatuh hati padanya. Memang sulit di tebak ya. Andra masih tidak menyangka.

Di sisi lain Arin sedang duduk meminum jus bersama dengan Bagas yang sedari tadi memperhatikan. Arin sebenarnya merasa risih di tatap seperti itu. Tapi mau gimana lagi, ada helaan nafas pelan. Hampir semua memandang most wanted yang ada di hadapannya.

"Bisa gak, tidak usah liatin aku seperti itu." Ucap Arin dingin

"Memang kenapa sih! Kamu juga cantikkan. Apa yang salah coba." Jawab Bagas

Arin berdecih tak suka, lalu kembali melanjutkan bacaannya tanpa memperdulikan makhluk astral di hadapannya. Bayangan Andra seketika ada di benaknya. Entahlah ia merasa bersalah sekarang. Telah mengabaikan orang yang selalu ada. Arin menoleh mendapati Andra yang sedang duduk bersenda gurau dengan Ramon. Arin tersenyum tipis

Lihat selengkapnya