SKY

Asrina Lestari
Chapter #22

Tugas Theater

"Kalian harus membuat karya tulis, entah itu tentang apa aja. Minggu depan kumpul dan satu diantaranya akan di jadikan praktek Theater." perintah guru seni tersebut. Arin tampak bingung. Tugas ini seperti cukup tidak mudah, apalagi ia di suruh buat karangan. Ia menghela napas panjang. Aku tahunya menulis puisi, Pak. Di suruh ngarang bebas, gumamnya.

Sedangkan Riana hanya terkekeh disampingnya menatap heran teman sebangkunya itu. Suasana kelas sudah mulai ricuh saat guru seni tersebut sudah keluar. Jam istirahat Arin gunakan untuk keluar. Seperti biasa rooftop adalah tempat persinggahannya. Sedangkan Rara dan lainnya sudah berada di kantin.

Arin yang tidak suka berada di keramaian dan ia memilih untuk menyendiri. Sebuah gitar yang di pinjamkan dari teman sekelasnya. Ia mencoba memetik senar dengan alunan music yang indah. Sembari menikmati alunan gitar klasik itu.

Seakan suasana mendukung dengan terik matahari yang tak terlalu menyengat di kulit. Di tambah hembusan angin menerpa wajah Arin. Ia tersenyum menatap langit. "Papah? Arin kangen, Papah bahagia ya disana," ucap Arin pelan.

Arin mengambil alat gambarnya lalu mulai menggambar, sesekali menatap langit biru. Sejenak ia berfikir. "Devan apa kabar ya?" Gumamnya

Sudah enam tahun lamanya ia tak pernah mendengar kabar sahabat kecilnya itu. Sahabat yang selalu menemani Arin dikala ia merasa sedih gundah dan mengeluarkan segala keluh kesahnya pada sahabatnya tersebut.

Arin merogoh sesuatu yang menggantung di lehernya. Ia membuka sebuah kalung liontin dan membukanya terdapat dua orang anak kecil sedang berfose random. Arin sedikit tertawa kala mengingat itu. Sosok sahabat dengan tingkah absurdnya.

"Arin,"

Teriakan seseorang membuat Arin langsung memasukkan kembali liontin tersebut. Ia menoleh menatap kesal pada orang yang sedang berdiri tidak jauh darinya menampakkan senyum lebarnya. Andra menghampirinya sembari menenteng plastik kresek yang isinya banyak cemilan.

Ia meletak tepat di hadapan Arin lalu mengambil sekotak susu coklat kesukaan Arin. Andra menyodorkan pada yang langsung di sambut olah gadis tersebut.

"Kenapa gak ke kantin. Udah tau lapar. Masih aja nahan." Cerocos Andra

"Kamu kalau mau datang hanya untuk mengomel mending gak usah kesini," jawab Arin acuh

"Di bilangin masih aja bandel," balas Andra

Arin tidak menjawab, Andra begitu tahu Arin tidak suka keramaian. Gadis itu lebih memilih berada di rooftop sendirian selama berjam-jam.

"Kemana aja kemarin?" Tanya Andra

"Gak kemana-mana," jawab Arin lagi

Lihat selengkapnya