SKY

Asrina Lestari
Chapter #23

Prank Sekelas

Hari ini merupakan hari yang sangat cerah, terik matahari sangat menyengat hingga ke tulang. Arin yang hanya duduk sembari memainkan gitar yang dipinjamnya. Suasana kelas cukup kondusif, Riana dan lainnya pergi entah kemana Arin tidak tahu dan tidak memperdulikan itu.

Hingga bell berbunyi, Arin kembali menaruh gitar tepat di samping bangku. Lalu beranjak duduk di tempat semula. Ia menghela napas gusar hari ini ada penghapalan. Semua siswa naik satu persatu, hingga ditujukan pada Arin. Gadis rambut ikal tersebut tampak gugup dan menjawab secara terbata-bata. Guru yang berada di depannya pun menggeleng kepala dan menyuruh Arin mengulang berulang kali.

Ini kenapa jadi gini sih?, gumam Arin membatin

Tidak biasanya Arin merasa seperti ini, benar-benar menyebalkan. Gadis rambut sebahu itu berusaha menahan amarah yang mulai melanda dirinya. Hampir semua siswa di kelas itu mengejeknya. Gadis tersebut mulai memejamkan matanya setelah itu ia menoleh kearah guru itu.

"Maaf Pak, Bisakah saya ke toilet sebentar," pinta Arin

Tanpa menunggu balasan dari guru tersebut gadis itu sudah melangkah keluar dari kelas. Arin melangkah pergi, bukan menuju toilet melainkan di taman belakang kelas. Arin duduk tersendiri. Gadis itu mulai menumpahkan segala kekesalannya yang tertahan.

"INI HARI APA SIH. MENYEBALKAN BANGET,"

Sementara di kelas semua siswa sedang mempersiapkan sesuatu. "Riana, coba kamu panggil Arin. Sepertinya itu anak udah dari tadi pergi ke toilet," perintah guru tersebut.

Riana hanya mengangguk dan bergegas pergi menemui Arin. Sesampainya depan toilet ia menunggu seseorang keluar. Tapi tidak ada tanda-tanda akan keberadaan gadis sebagus itu. Ia bertanya pada salah satu siswa yang baru saja keluar dari toilet.

"Kamu lihat Arin nggak?" Tanyanya

Siswa tersebut menggeleng kepala tidak tahu, "Tidak tahu Riana, aku dari tadi disini, Arin tidak pernah kesini," jelasnya

"Ohh, makasih ya,"

Riana bergegas mencari dimana Arin berada. "Bisa-bisa rencanaku gagal kalau begini," gerutu Riana menatap kesal pada dirinya sendiri. Pasalnya ia yang merencanakan semua ini termasuk mengerjai sahabat itu.

Arin duduk dengan tenang, ia sedikit memejamkan matanya, saat ini Arin berada rooftop sekolah. Ia menenangkan dirinya. Gadis itu sangat kesal pada semua orang yang mengerjainya saat ini. Lebih baik ia berada di disini daripada berada di kelas yang sangat menyebalkan.

Sebenarnya hari ini kenapa sih?, pikirnya

Bukannya penuh ketenangan, malah terjadi ketegangan. Riana menghela napas panjang ia menatap Arin dari kejauhan. "Akhirnya ketemu juga, cape tau nggak cariin dia. Kami sih. Bikin acara peank segala", rutukmya pada dirinya sendiri

Gadis rambut panjang tersebut melangkah menghampiri Arin yang sedang tiduran menatap langit. Arin yang tau kedatangan Riana mendengus kesal.

"Ngapain disini?" Tanyanya dingin

Riana mencibir, "Harusnya aku yang tanya itu,"

Riana harus menyiapkan jurus untuk membujuk Arin. Ia tahu ia salah tidak seharusnya ia berbuat seperti ini.

Lihat selengkapnya