Di tempat lain, di rumah mewah namun hanya berisikan dua orang laki laki, satu orang lelaki paruh baya berumur 60 tahun dan satu orang lelaki berumur 16 tahun.
Ya itu Aarav dan ayahnya. Di rumahnya yang mewah Aarav hanya tinggal bersama ayahnya karena ibunya sudah meninggal sejak Aarav berusia 2 tahun.
Terkadang Aarav ingin merasakan kasih sayang dari seorang ibu, karena Aarav tak pernah merasakan itu.
Di rumahnya tak ada art, bukan tak mampu membayar art hanya saja ayah Aarav bukan tipe orang yang mudah percaya pada orang lain.
Di kamar yang luas bernuansa monokrom, seorang laki laki tengah senyum senyum sendiri sambil melihat ponsel. Ya, itu Aarav, dia merasa senang sekaligus aneh dengan pesan yang ia terima dari seseorang, siapa lagi kalau bukan Yara.
"Kata kata lo mendalam." Batin Aarav.
Aarav Elard
Hehe makasih...
Aarav bingung harus membalas apa, pasalnya ia dan Yara tidak dekat, tapi dengan anehnya Yara memberi pesan yang puitis dan tidak di pungkiri sebenarnya Aarav baper wkwkwk.
Selang beberapa menit ponsel Aarav berbunyi, ada sebuah pesan masuk dan itu dari Yara.
Ayyara Eisha
Kembali kasih hehe...
Aarav pun hanya membaca pesan dari Yara tanpa berniat untuk membalas, bukan, bukan karena dia cuek tapi karena ia takut jauh lebih di buat baper oleh Yara.
~~~~~~
Yara yang sedari tadi tertawa terbahak bahak karena sebenarnya pesan yang ia kirimkan pada Aarav adalah quotes yang ia baca di salah satu akun kata kata yang ada di Instagram , dan yang membuatnya kaget adalah respon dari Aarav, walaupun Aarav hanya merespon dengan dua kata tapi Yara bahagia, pasalnya jalan menuju kata pertemanan sangat terbuka lebar.
"Awal yang baik." Gumamnya.
Yara pun memutuskan untuk mengambil gitar kesayangannya, ia bernyanyi sambil bermain gitar, ia ingin mengekspresikan rasa bahagianya lewat lagu.
Jreng....
Jujur saja ku tak mampu
Hilangkan wajahmu di hatiku
Meski malam mengganggu
Hilangkan senyummu di mataku
Kusadari aku cinta padamu
Meski ku bukan yang pertama di hatimu