Waktupun berlalu tak terasa sudah menginjak bulan september, sebelum tanggal 26 september Yara disibukan dengan konsep kejutan yang akan dia berikan pada Aarav di hari menuju ulang tahunnya.
1 oktober ulang tahunnya tapi Yara ingin menjadi orang pertama dan terakhir yang mengucapkan dan merayakan ulang tahun Aarav, Yara ingin membuat Aarav bahagia karena Yara hadir dalam hidup Aarav agar Aarav bisa merasakan kebahagiaan bukan sebuah kekecewaan.
Ayyara Eisha
"Jangan lupa ya entar sore lo kerumah gw, gw mohon."
Begitulah isi pesan Yara pada Aarav, Yara berharap hari ini Aarav benar benar bahagia.
Tak butuh waktu lama Aarav langsung membalas pesan dari Yara.
Aarav Elard
"Mau apasi, jadi penasaran."
Ayyara Eisha
"Mau ngenalin lo ke ortu gw, ga deng pokonya rahasia."
Aarav Elard
"Iyadeh iya."
Ya, mereka sebenarnya bisa saja berbicara langsung tapi Yara tidak ingin banyak orang tau maka dari itu Yara memilih untuk memberikan pesan lewat WhatsApp pada Aarav.
Pelajaran pun dimulai, namun Yara tidak bisa fokus karena yang ada di pikiran Yara saat ini adalah sore nanti, apakah Aarav akan bahagia?, apakah Aarav akan datang kerumahnya?, walaupun Aarav sudah meng iyakan tapi tidak menutup kemungkinan kan ada hal yang bisa membuat Aarav tidak datang. Kira kira begitulah yang ada di pikiran Yara saat ini dan tak terasa bel pulang pun berbunyi.
Kring...kring...kring....
"Ayo." Ucap Aarav pada Yara sambil menggandeng tangan Yara.
Yara yang diperlakukan seperti itupun baper hanya saja Yara bersikap seolah biasa saja.