Slice Of Life Masachika

Muhyii
Chapter #5

Hari Pertama Di Tahun Baru

Tahun baru datang dengan sunyi yang damai. Tidak ada suara alarm. Tidak ada teriakan pagi dari Yuki. Hanya aroma mochi panggang dan suara TV dari ruang tengah yang pelan-pelan menarikku kembali ke dunia nyata.


Aku membuka mata perlahan. Di luar jendela, langit biru pucat menyambut hari pertama tahun yang baru. Udara dingin menyusup dari celah dinding, tapi kehangatan rumah membuatnya terasa... menenangkan.


Sarapan pagi itu kami habiskan dengan ozoni buatan Masha. Yuki, seperti biasa, ribut soal isi kuahnya. Nonoa entah datang dari mana, sudah menyantap dango sambil menonton variety show tahun baru. Tapi sebelum suasana benar-benar kacau, ponselku bergetar.


> “С Новым годом, Масачика. Aku sedang di kuil Meiji. Mau ke sini?”




Aku tersenyum kecil membaca pesan itu. Alya. Bahkan dalam teks, dia tetap terasa seperti angin musim dingin—dingin di luar, tapi menyegarkan.


Dengan jaket musim dingin dan syal tebal yang pernah ia berikan—aku masih mengingat ekspresi malu-malu saat dia menyerahkannya—aku berangkat ke stasiun. Saat menaiki tangga peron, aku melihat dua sosok familiar.


"Izumi? Shikimori?"


Izumi melambai ceria. Jaket couple mereka hampir terlalu mencolok, tapi entah kenapa, cocok saja.


> "Akhirnya tahun baru juga ya," katanya sambil meregangkan punggung.




> "Doamu tahun ini jangan ceroboh lagi," ujar Shikimori, menyikutnya ringan.




Kami tertawa, lalu naik kereta bersama. Obrolan ringan mengiringi perjalanan. Tentang resolusi, tentang makanan tahun baru, bahkan tentang siapa yang paling sering jatuh di lantai salju.


Sesampainya di kuil Meiji, keramaian orang-orang membuatku sedikit menoleh ke kanan-kiri. Tapi sosok Alya mudah ditemukan. Ia berdiri di bawah gerbang torii, mengenakan kimono biru bermotif salju yang membuatnya tampak seperti keluar dari lukisan musim dingin.


Aku mendekat, dan entah kenapa, napasku sedikit tertahan.

Lihat selengkapnya