Libur tahun baru baru saja berlalu, dan udara pagi di sekolah terasa lebih dingin dari biasanya. Aku berdiri di tangga aula, menatap siswa-siswi yang kembali berdatangan dengan langkah setengah malas. Suasana yang tadinya hening kini mulai ramai, penuh suara sepatu, canda, dan batuk kecil akibat cuaca.
Di dalam aula, wali kelasku berdiri di depan mikrofon dengan semangat membara yang tak tertandingi oleh suhu udara.
"Untuk mempererat kerja sama antarkelas, kita akan mulai persiapan Festival Olahraga Musim Dingin! Latihan dimulai hari ini!"
Sorak sorai terdengar dari sebagian siswa. Aku hanya menghela napas pelan, menyelipkan tangan ke dalam saku. Festival olahraga? Lagi?
Namun suasana menjadi lebih menarik saat tiga murid pindahan berdiri di depan kelas kami.
“Namaku Inuzuka Ren!” serunya dengan senyum lebar. Wajahnya cerah, seperti matahari yang langka di musim dingin. “Aku masuk klub sepak bola. Tahun ini kita pasti menang!”
“Namaku Nekozaki Mina!” lanjut gadis berikat kepala dengan sorot mata tajam. “Aku mantan ketua tim voli. Jangan kira aku akan santai!”
Yang terakhir hanya mengangkat tangan malas. “Hachimitsu Yui,” ucapnya pelan, suaranya nyaris tenggelam dalam kebisingan. “Olahraga? Aku lebih suka... dalam mimpi.”
Aku mencuri pandang ke sebelahku. Shikimori—yang biasanya dingin dan tenang—tampak sedikit lebih ceria.
“Teman-temanmu ya?” bisikku.
Dia mengangguk. “Mereka bisa merepotkan… tapi seru.”
Aku hanya mengangguk pelan. Hari-hari tenang kami sepertinya akan segera berubah.