Salju pertama turun di Tokyo. Dari jendela kelas, kulihat atap sekolah, jalanan, dan pepohonan perlahan-lahan diselimuti warna putih yang lembut. Musim dingin selalu punya caranya sendiri untuk membuat segalanya terlihat damai… tapi juga sedikit murung.
Bagi Circle Issei—angkatan Masha, Issei, Vali, dan yang lainnya—ini adalah musim dingin terakhir mereka sebagai siswa SMA.
Dan bagiku… musim ini terasa berat, meski kupendam dalam senyum.
---
Hari-Hari Sebelum Kelulusan
Di tengah persiapan ujian universitas dan tugas akhir, satu demi satu mereka mulai berpamitan dari rutinitas harian.
Aku ingat saat Kamiya menyerahkan kepemimpinan klub voli kepada Akeno—wajahnya tenang, tapi mata itu menyimpan sesuatu.
Kiba menyumbangkan sepatu bolanya ke ruang klub, katanya sebagai simbol semangat untuk generasi berikutnya.
Vali, yang biasanya hemat bicara, menulis pesan panjang di papan klub: “Jangan pernah takut berbeda.”
Taniyama, Koneko, dan Rias sering kulihat di pojok ruang klub, menyusun album kenangan sambil tertawa pelan.
Dan Masha… kakak Alya sekaligus calon kakak iparku. Ia tak banyak bicara soal kelulusan, tapi sorot matanya saat melipat seragam terakhir kali—itu cukup menjelaskan semuanya.
Di tengah semua itu, aku dan teman-temanku diam-diam merencanakan sesuatu.
---
Rencana Rahasia