Slices of Thought

Ekkrisline
Chapter #5

Resign

Mari kita buka bahasan ini dengan ucapan syukur yang sebesar-besarnya kepada pada Tuhan YME, bahwa, kalau Anda toh bisa-bisanya kepikiran buat resign… berarti? Berarti, Anda punya pekerjaan.

Kenalkan, namaku Reza, 24 tahun. Sedang di masa-masa penuh pikiran apa keputusan hari ini yang tepat untuk masa depan. Sudah pernah kerja sebelumnya, dan karena masih perlu duit (hiks!) tetep harus kerja. Ini adalah tempat ke-2 diriku mencari nafkah, sebelumnya sudah 2 tahun di tempat yang lama. Menjadi apa? Rahasia. Iya, agen rahasia (dengkulmu!).

Ini adalah isi pikiranku. Ngomong-ngomong soal resign, sepertinya ini adalah topik yang perlu kita sekalian tahu..adalah bahasan yang akan selalu ada. Dimanapun kantormu, se-elit apapun. Aku sendiri bahkan mendengar ada yang mau resign di hari pertamaku memasuki kantor baru. What an odd fresh air isn't? Hahaha. Khususnya di perusahaan swasta. Kenapa diriku men-point out swasta, adalah karena perusahaan swasta umumnya dinamik, dan memiliki jalur menjadi pegawai yang lebih singkat daripada kedinasan/BUMN, agak sangsi untuk dijadikan opsi pekerjaan seumur hidup (karena mostly ga ada pensiun kaya PNS juga), serta sering digunakan para profesional dari berbagai bidang ilmu sebagai media loncatan karir. Tapi bukan berarti pegawai di instansi negara tidak mungkin kepikiran resign ya. Tapi paling sering, sepertinya lebih umum di perusahaan swasta. 

Banyak penyebab, paling sering ku dengar adalah, yang paling susah ditahan oleh karyawan, yakni … numero uno, leader yg bossy! Banyak karyawan merasa kepahitan akibat bos-bos yang galak setengah mampus, atau parahnya lagi, tipe yang suka nyalahin a.k.a playing victim, mengekang atau suka bikin project ala-ala candi Roro Jonggrang. 

Selain pimpinan, bisa juga karena selalu overload pekerjaan, suka dikasih kerjaan yg bukan jobdesk kita dan merasa gak diapresiasi dengan sepatutnya oleh perusahaan. Atau.. jenjang karir burem alias nggak jelas. Kemudian gaji yang kecil atau tidak bersaing (karena sekarang dengan internet, kita dengan mudah membandingkan hargaku dan hargamu yang berkerja di perusahaan lain padahal kita ngerjain bidang yang sama di level yang persis). 

Lihat selengkapnya