Sekolah swasta Sma Dandelion, adalah Sma swasta yang sudah banyak menorehkan prestasi di berbagai bidang dan cabang perlombaan baik tingkat naisonal maupun internaisonal. Dengan jumlah siswanya yang hampir mencapai 3000 siswa per-angkatan, dan yang menjadi daya tarik sekaligus identitas Sma Dandelion ini adalah dua grup ekstrakulikuler ini, yaitu tim basket Sma Dandelion dan tim futsalnya yang sudah berada dilevel naisonal, bahkan keduanya sudah pernah menjuarai tiga kali berturut-turut dikasta tertinggi negara kesatuan Republik Indonesia ini.
Suatu hari, disaat suasana Sma Dandelion yang tengah berada dijam istirahat, tiba-tiba ada pengumuman dari speaker sekolah yang mengumumkan tentang tahun ajaran baru yang baru saja dimulai, dan karena Sma Dandelion baru saja menerima siswa baru mereka maka dari pihak sekolah dan Osis menginformasikan bahwa semua kegiatan dan cabang ekstrakulikuler akan dilaksanakan kembali dan juga akan diadakan perlombaan antar kelas untuk sekalian seleksi dan persiapan kejuaraan naisonal se-Indonesia tingkat Sma.
“Terimakasih atas perhatiannya, saya ucapkan terimakasih,” ucap seseorang yang mengumumkannya dari ruang siaran sekolah.
Disisi lain, tepatnya dikelas dua Ipa 1 yang terkenal dengan kelasnya para atlit elite sekolah, mulai dari kapten tim futsal Sma Dandelion si Faris dan juga kapten tim bola basket putri yaitu si Bielka. Mereka berdua adalah bintang dan sekaligus wajah dari Sma Dandelion yang berhasil menjadi juara dibidang mereka masing-masing.
“Faris, lo dengerkan pengumuman tadi?” tanya temannya si Delta.
“Dengerlah, emang gue budeg kaya lo,” jawab Faris mengejek temanya si Delta.
“Yee ... gak usah emosi juga kali, gue kan cuma nanya Ris ....” sambung Delta.
Tiba-tiba datanglah si Bielka dan sahabatnya si Renzy yang baru saja dari kantin, Faris yang melihat kedatangan Bielka kapten dari tim basket putri itu langsung pergi menghampirinya.
“Eh? Mau kemana lo Ris?” tanya si Delta.
Si Delta tak diacuhkan oleh si Faris yang tengah menghampiri si Bielka, Renzy yang juga melihat si Faris hendak menghampiri mereka pun berkata pada sahabatnya si Bielka yang tak mengetahui hal itu.
“Eh Ka, kayaknya tuh beruang api mau nyamperin kita deh, kabur aja yuk soalnya gue enggak nyaman kalau dia-“
Belum selesai bicara ternyata si Faris sudah ada dihadapan mereka berdua dan membuat si Renzy menahan perkataannya yang belum selesai.
“Yang enggak nyamankan elo bukan si Biel, kan Biel,” sentak si Faris pada Renzy.
“Ih, apaan sih gak jelas banget,” ucap si Renzy sambil memalingkan bola matanya risih.
“Faris ...,” panggil Bielka dengan nada imutnya.
“Iya Biel?” saut Faris singkat dengan senyumnya.