Sma Dandelion

M.ALKAHFI
Chapter #2

Chapter 2

Semua orang terdiam dan membeku setelah mendengar perkataan siswa baru itu yang berani menjawab si Faris si kapten ternama tim futsal Sma Dandelion. Melihat Faris yang terdiam karena jawaban tak terduga dari siswa baru itu membuat Renzy dan Bielka terkekeh menertawai si Faris. Faris yang tak terima dengan hal itu pun hendak menjawab siswa baru itu, namun sudah lebih dulu dimarahi oleh Pak guru.

“Faris! Apa-apaan kamu, kalau kamu tidak bisa menjaga sikapmu maka bapak akan laporkan kamu ke guru bp, faham kamu!” ucap Pak guru menegur si Faris.

Semua siswa yang ada didalam kelas itu pun kembali tenang dan memperhatikan Pak guru yang ada didepan kelas, dan tanpa disuruh oleh Pak guru si siswa baru itu pun melanjutkan sesi perkenalannya.

“Sebelum aku memulai perkenalan yang tidak berguna ini, izinkan aku untuk berterimakasih pada dia tadi yang sudah mengataiku, karena dia rasa grogi dan canggungku yang tadinya ada sekarang sudah hilang. Perkenalkan ... bagi yang mau kenal dan bagi yang tidak juga tidak masalah, namaku Virza Arjeska Putra, jenis kelamin laki-laki, dan aku tidak suka dengan apa yang tidak aku suka, aku juga suka dengan apa yang aku suka, untuk info lebih lanjut silahkan hubungi yang bersangkutan, salam kenal semuanya.” Ujar Virza dengan penuh percaya diri dan membuat semua orang tercengang membeku dengan perkataannya itu, bahkan Pak guru saja sampai tak bisa berkata-kata. Dan dalam susana yang diam itu tiba-tiba si Renzy malah bertepuk tangan sendiri menyambut siswa baru itu.

“Sungguh perkenalan yang luar biasa, sekarang kamu bisa duduk,” ucap Pak guru pada si Virza.

Virza pun langsung berjalan menuju bangku kosong yang tepat berada didepan meja Bielka dan Renzy lalu duduk disana. Sedangkan Bielka pandangannya masih saja tertuju pada si Virza walaupun yang dia lihat itu hanyalah punggung dan bahu Virza yang lebar dan seksi itu.

“Baiklah siswa sekalian, mari kita mulai pelajaran kita hari ini, silahkan kalian buka buku kalian di halaman 34,” ucap Pak guru pada semua siswa.

Sementara si Faris masih saja melototi si Virza dengan amarah dan emosinya, Delta tahu akan hal itu lalu menyapa si Faris dan bertanya padanya dengan ragu-ragu, dan belum sempat bertanya malah si Faris yang lebih dulu berbicara padanya tanpa menoleh ke arahnya dan berkata.

“Taa, nanti pas pulang sekolah lo kumpulin semua anak futsal di belakang gedung olahraga ya,” ucap si Faris pada temannya si Delta.

“Hah? Bukannya hari ini enggak jadwal latihan, lagian kan tadi udah diumumkan kalau tim futsal sekolah lagi proses seleksi ulang,” ujar si Delta menjawab Faris.

“Ikutin aja apa yang gue katakan, pokoknya aku gak mau tahu saat jam pulang nanti semuanya udah stand by di belakang gedung olahraga, faham!” tegas si Faris pada si Delta dengan nada mengancam.

Si Delta mengangguk faham dengan apa yang dikatakan oleh si Faris, ia faham betul apa yang sedang direncanakan oleh si Faris itu, pasti dia akan membalas perlakuan siswa baru bernama Virza itu karena sudah mempermalukannya dan berani melawannya secara terang-terangan.

“Dasar Faris sial*n! Lo pikir gue gak tahu kalau lo mau ngasih pelajaran sama tuh anak baru, emang sampah lo Ris didepan orang-orang lo bersikap jadi anak baik sebagai kapten tim futsal sekolah kita, tapi dibalik itu semua lo tuh sampah yang gak bisa didaur ulang lagi,” gumam Delta dalam hatinya mengumpati temannya sendiri yaitu si Faris.

Disisi lain, Kenzy yang tengah fokus menulis dibuku catatannya sambil mendengarkan penjelasan Pak guru didepan melihat sahabatnya yang tidak melakukan apapun dan malah memainkan penanya sambil menatap penuh makna ke arah Virza yang duduk didepan bangku mereka.

Lihat selengkapnya