"Lady," Farel mencoba membangunkan Lady yang sekarang sedang tertidur lelap sekali di bahunya. "Lady!" lanjutnya.
"Farel ayo!" ajak Zara.
"Iya, duluan aja gue mau bangunin Lady dulu." jawab Farel dengan nada suara yang lumayan keras, itu untuk memancing Lady supaya bangun. Tetapi si empu malah tidak bangun-bangun juga.
"Lady, udah sampe," Farel menepuk pelan pipi Lady.
"Hmm.." Lady malah memeluk erat tangan Farel.
Farel melihat Lady dari samping. Sifat cerewet, sombong, angkuh di dalam diri Lady hilang ketika dirinya tidur. Rasanya dunia tenang jika Lady sedang tidur.
Lady perlahan membuka matanya. Posisinya masih sama seperti tadi. Setelah mata terbuka lebar, Lady melihat sudah tidak ada siapa-siapa selain dirinya dan Farel di dalam bus. Dia langsung meluruskan tubuhnya, namun tangannya masih menggandeng tangan Farel.
"Kita udah sampe?" tanya Lady, sambil celingukan.
"Dari tadi, Aurora!" jawab Farel dengan kata-kata yang ditekankan di akhir katanya.
Lady menyatukan kedua alisnya. "Kok Aurora?"
"Iya Aurora! Putri tidurr.." ejek Farel. "Udah ah ayo, mumpung bus lainnya belum datang." Farel berdiri dan tangan Lady yang masih menempel di lengannya jadi ikut kebawa.
Farel dan Lady saling tatap beberapa waktu. Hingga akhirnya mereka berdua tersadar dan tawa mereka pecah.
"Ppfftt.. Hahahaha..."
"Udah ah, ayo." Farel menarik tangan Lady, dan membawa Lady keluar dari bus.
Beberapa panitia sudah membangun tenda. Bus yang isinya kelas XII-IPA 1 baru saja sampai, dan yang lainnya masih di perjalanan. Memang sengaja, bus Panitia datang duluan lalu beberapa kelas diberi jarak agar tidak terlalu pusing.
"OKE SEMUANYA, JANGAN TIDUR TEROSSS!! CEPAT TURUN DARI BIS, DAN SEGERA LAH BUAT TENDA SETIAP KELOMPOK!!" ujar Lady dengan toa demo, supaya terdengar oleh semua orang.
"Eekhem, lo nyindir diri sendiri." bisik Farel di telinga Lady.
Lady menatap sinis pada Farel. "AYO KERJA SEMUANYA!" dengan sengaja Lady menaruh toa itu di telinga Farel, hingga Farel langsung menutup kupingnya rapat.
Farel mengusap-ngusap telinganya yang terasa panas. "Cewek aneh!" ejeknya dan Farel pergi untuk membantu Juan yang sedang membangun tenda bersama Zara.
Lady masih terus teriak-teriak di toa. Dia berhenti teriak saat melihat Vino dan Lusi turun bersama dari bus. Dan itu membuat Lady kesal, bahkan dia sampai mengepal satu tangannya.