Violette! Di mana bando emasku?" "teriak Melly di kamarnya sambil memakai kaus kaki, lalu mengubrak-abrik meja rias, lemari, dan melongok ke kolong tempat tidur.
"Saya tidak tahu, Nona," jawab Violette sambil mengambil baju-baju Melly yang beterbangan ke mana-mana.
"Aduuuh! Kamu ini bagaimana? Bukannya kemarin kamu membersihkan kamarku? Masa, tidak tahu?" omel Melly ribut. Kebiasaan buruknya mulai kambuh.
"Saya benar-benar tidak tahu, Nona," ujar Violette.
Melly bertambah ribut.
"Melly!" panggil mom dari luar. "Ayo, cepat! Nanti, kamu terlambat!"
"Ya, Mom! Tunggu sebentar! Aku masih mencari bando emasku," sahut Melly sambil mondar-mandir dengan bingungnya.
"Ini! Ayo, cepat!" Tiba-tiba, mom sudah ada di sana dan menyerahkan bando emas itu kepada Melly.
"Lho? Ketemu di mana, Mom?" tanya Melly sambil memakai bandonya.
"Kemarin, kan, kamu menggantungnya di kamar Mom," jawab mom. "Sekarang, ayo cepat berangkat! Dan sebelum itu, mintalah maaf kepada Violette karena kamu sudah membuatnya repot dan membentaknya."
"Violette, maafkan aku, ya?" ujar Melly malu.
"Tidak apa-apa, Nona," jawab Violette sambil tersenyum.
Kemudian, Melly diantar ke sekolah oleh James, sopir keluarga Helmington, bersama mom yang akan diantar ke kantor untuk menyusul dad, setelah mengantar Melly.
Gadis itu bernama Melly Helmington. Satu-satunya putri keluarga Helmington. Dia berumur sebelas tahun dan duduk di kelas 5 Hillque Elementary School. Melly berwajah cantik. Rambutnya pirang lurus sepunggung, kulitnya putih, dan matanya biru. Selain cantik, Melly juga ahli dalam beberapa pelajaran, seperti matematika, sains, dan juga balet.
Melly tinggal bersama orangtuanya, Mr.Helmington dan istrinya, Mrs. Helmington. Karena keduanya sangat sibuk dalam urusan pekerjaan, mereka mempekerjakan beberapa pembantu untuk mengurusi Melly dan rumah mereka yang besar serta megah.
Karena segala kebutuhannya sudah tersedia dan diurusi oleh pembantu, Melly menjadi manja dan tidak mandiri. Sifatnya menjadi buruk. Dia manja dan suka berlaku sewenang-wenang terhadap para pembantunya, termasuk Violette, pelayan setianya. Tapi, kini sikap sewenang-wenang dan tidak sopan sudah mulai hilang dari diri Melly. Masalah yang tersisa adalah sifat manjanya dan tidak mandiri.
"Violette! Tolong ambilkan jusku!" perintah Melly ketika dia dan kedua orangtuanya makan malam. Mendengar perintah itu, Violette langsung mengambilkan jus Melly.
"Melly, Sayang, kalau kamu bisa mengambil sendiri, ambillah sendiri! Itu, kan, letaknya dekat, Sayang," ujar dad setelah meneguk kopinya.
"Tapi, Melly capek, Dad!" ujar Melly manja.
"Memangnya, apa aktivitasmu hari ini?" tanya mom.
"Tadi, pelajaran olahraganya lari maraton.Sepulang sekolah, Melly langsung kursus balet, bahasa, musik, dan fitness," jelas Melly.
"Meskipun begitu, kamu kan, masih punya sedikit tenaga untuk mengambil jus itu. Jadi, kalau kamu bisa, ambillah sendiri!" nasihat dad.
"Baik, Dad," jawab Melly dengan malas.
Dad tersenyum.