Sepuluh tahun yang lalu hiduplah dua pasang pendekar bulan purnama. Seorang wanita yang memakai hanfu, sedang berkelahi membasmi kejahatan di pasar. Wanita itu kemudian di tolong oleh kekasihnya. Chan Juan kemudian duduk, lalu dia berdiam membiarkan lelaki itu turun dari kuda. Zi Rui yang melihat calon istrinya duduk, melangkah dan turun dari kuda karena tidak bisa diam. Dengan matanya, dia melihat Chan Juan menggoda supaya membujuk untuk memopongnya.
“Chan Juan, ayah sudah datang ke rumahmu. Aku akan menjemputmu, jika kamu ingin di sini jangan harap meminta pertolonganku,” ucap Zi Rui dengan nada dingin.
Wanita muda nan Anggun itu kemudian berdiri, Chan Juan adalah anak kandung dari ketua clan teraratai. Ibunya dari clan racun apel, meninggal karena penyakit jantungnya kambuh.
“Zi Rui tidak asik. Aku akan memanggil kudaku sendiri,” ucap Chan Juan dengan ketus. Lalu dia memanggil kuda dengan siul. Kuda itu datang, wanita yang memakai baju putih itu berlari dan terbang.
Chan Juan memakai tenaga dalam, kemudian dia terbang dengan jurusnya. Saat mendarat di kuda dengan tepat, dia menyuruh kuda berlari.
“Chan Juan, apakah kamu tidak mau menikah terlalu cepat?” tanya Zi Rui.
Chan Juan membuat kuda itu berlari dengan cepat, saat melewati sebuah pohon bambu. Di hutan yang rindang penuh dengan bambu dan pohon-pohon.
“Li Jie tidak memberitahumu. Kalau hari ini aku akan latihan jurus racun pir?” tanya balik Chan Juan. Dia mengendarai kuda dengan cepat, langkah kuda yang gesit itu membuat lelaki muda yang memakai pakaian hanfu sangat sulit untuk menyusul wanita muda yang Anggun.
Saat sampai di rumah, namun mereka berdua memberhentikan kuda. Bangunan yang indah dan tradisional, penuh dengan beberapa mayat dan musuh menyerang Chan Juan dari atas. Bai Zi Rui yang mengetahui, kemudian mengeluarkan pedangnya. Lelaki itu dengan anggun menarikan Gerakan indah dan membuat musuh tidak berdaya. Musuh berjatuhan dan terluka parah.
“Li Chan Juan, kamu ke dalam rumah. Cek apakah paman dan ayahku selamat.”
Wanita itu mengangguk dan masuk, saat memasuki musuh sedang menyerang dayang dan para pengawal. Chan Juan kemudian mengeluarkan pedang, wanita itu berubah menjadi pendekar salju. Saat dia melihat di dalam gelas terdapat air, Chan Juan lalu mengeluarkan air dengan jurusnya.
Wanita itu sudah bertapa di dalam goa selama 20 hari. Tanpa makanan dan pakaian, berkat kecerdasan dan matanya yang jeli. Dia berhasil mengusai jurus racun apel dengan mencampur sebuah apel dan air. Chan Juan langsung memasukkan apel ke dalam gelas membuat hancur dan berwarna keruh.
Saat dia melangkah dan membuat air bertaburan, air yang sudah jadi racun itu mengenai musuh tepat diluka. Wanita itu kemudian berlari dan masuk ke ruang tamu.“
Ayah dan paman, kamu di mana? Ayah, aku pulang.”