Kerajaan Kaspar sangat tenteram karena dipimpin oleh raja yang adil dan bijaksana. Ratu Kaspar pun demikian, dia pemurah dan dekat dengan rakyat.
Saat ini, Ratu Kaspar sedang mengandung bayinya. Kandungan Ratu sudah memasuki bulan kesembilan.
“Yang Mulia, Suamiku ... aku sangat mendambakan seorang bayi perempuan yang putih bersih, berparas cantik jelita, dan kelak memiliki budi pekerti yang luhur,” ujar Ratu sambil mengelus perutnya. Raja tersenyum memandangi istrinya.
“Iya, Istriku ... semoga harapan kita didengar oleh Sang Maha Pencipta. Aku juga berharap kelak anakku menjadi anak yang tangguh, mampu melindungi kehormatan keluarga kerajaan, serta bijaksana dalam mengambil keputusan,” tambah Raja sambil menatap mata Ratu penuh bahagia.
***
Penyambutan kelahiran bayi pertama Ratu dan Raja Kaspar sudah dipersiapkan sedemikian rapi. Kamar Ratu dan Raja bertabur bunga edelweiss, bunga kesayangan Sang Ratu. Tempat tidur Ratu pun ditata indah dan wangi. Jendela-jendela kaca yang berbingkai ukiran kayu telah dibersihkan hingga mengilap diterpa sinar matahari pagi.
Kamar bayi pun tak kalah indah. Tempat tidur mungil berselimut seprai berwarna kuning keemasan telah siap menyambut kehadiran sang bayi. Dinding kamar bayi dilukis bagaikan taman bermain yang terhampar di alam penuh tumbuhan dan rerumputan hijau.
“Oh, rasanya bayi kita akan segera lahir, Yang Mulia!” seru Ratu tertahan. Raja memegangi tangan istrinya dan memberi arahan kepada tabib istana yang telah siap membantu kelahiran bayi Sang Ratu.
“Bersiaplah, Istriku. Kuatkan semangatmu ...,” kata Raja memberi dukungan kepada Ratu.
***
Proses melahirkan pun berjalan lancar. Pada pagi yang cerah bermandikan sinar mentari, diiringi senandung burung-burung di luar istana, lahirlah bayi perempuan di Kerajaan Kaspar. Keinginan Ratu terkabul. Bayi perempuan itu berparas cantik, kulitnya putih bersih bagaikan salju.
“Lihat putri kita, Yang Mulia. Semua yang kuharapkan ada pada dirinya,” bisik Ratu penuh syukur menatap wajah bayi mungil itu.
“Oh, Anakku ... kelak engkaulah yang akan menjadi pemimpin negeri ini,” balas Raja bahagia. Bayi yang cantik jelita itu pun diberi nama Snow White.
Untuk melengkapi kebahagiaan dan ungkapan rasa syukur, Raja dan Ratu berniat menggelar pesta sederhana. Raja ingin mengundang rakyatnya untuk menikmati hidangan istimewa yang digelar di halaman istana.
Perlengkapan pesta pun disiapkan di halaman istana. Tamu-tamu undangan sudah hadir dan berkumpul di pelataran Kerajaan Kaspar. Sementara itu, Snow White dibaringkan di tempat tidur mungil bertabur warna keemasan. Dengan begitu, setiap tamu bisa melihat Snow White yang senantiasa tersenyum manis dalam buaiannya. Semua mengagumi kecantikan wajah Snow White.
“Rakyatku yang aku kasihi, terima kasih atas kesediaan kalian untuk hadir memenuhi undanganku!” Suara Raja penuh wibawa.
“Jika Snow White tumbuh dewasa nanti, dialah yang akan menggantikanku memegang takhta. Untuk itu, dukungan dan doa dari kalian sangat kami harapkan agar putri kami tumbuh menjadi putri kerajaan yang bijaksana dan mencintai rakyatnya,” tambah Raja Kaspar lagi. Riuh tepuk tangan bergema menyelimuti Istana Kaspar.
***