Sejak meninggalnya Ratu, wajah Raja tak pernah lagi terlihat cerah. Snow White juga semakin merasa kesepian sejak kepergian ibunya. Tak ada lagi yang mengajarinya bernyanyi, menggambar, dan berkebun. Namun, Snow White berusaha sekuat hati untuk tetap menunjukkan sikap yang manis agar Raja tak semakin bersedih.
“Ayahanda, maukah menemaniku ke kebun bunga?” tanya Snow White mengalihkan perhatian Raja yang sejak tadi duduk melamun di sisi jendela kamarnya.
“Hmmm ... baiklah, Anakku,” jawab Raja Kaspar dengan berat bangkit dari duduknya. Snow White tak mau mengikuti gerak hati ayahnya yang terus bersedih. Dia ingin ayahnya bangkit kembali dan tidak lagi berlarut-larut bersedih hati.
***
Bunga edelweiss masih bermekaran di kebun istana. Sejak Ratu meninggal, tukang kebun istana mengambil alih perawatan kebun bunga milik Ratu. Snow White terhibur melihat tanaman ibunya masih terawat dengan baik.
“Aku akan memetik beberapa tangkai. Nanti aku letakkan di atas meja kamar tidur Ayahanda,” ujar Snow White kembali menghibur Raja.
Raja Kaspar dan Snow White pun memetik beberapa tangkai edelweiss dan kembali ke istana. Saat berjalan menuju pintu depan istana, Raja dan Snow White dikejutkan oleh pemandangan yang tak biasa. Seorang perempuan dan laki-laki terkulai lemah di depan pintu istana. Tubuh mereka dibalut oleh baju compang-camping dan terlihat seperti kain yang terbakar api. Walau tampak lusuh, si perempuan berparas cantik. Tubuhnya semampai, rambutnya hitam tergerai sebatas punggung.
“Siapa kalian?” tanya Raja heran.
“Maaf, Yang Mulia. Kami terdampar di negeri ini. Setelah rumah kami hangus terbakar api, kami tak tahu lagi ke mana harus berlindung,” jawab laki-laki paruh baya itu terbata-bata.
“Sudah berminggu-minggu kami menyusuri bukit dan lembah. Akhirnya, kami melihat istana yang megah ini,” tambah perempuan yang terduduk di sebelah laki-laki itu. Snow White menelusuri wajah perempuan yang lusuh itu.
“Kasihan sekali, ya, Ayahanda?” komentar Snow White iba melihat penampilan kedua orang itu. Raja masih belum memberi komentar. Dia melanjutkan pertanyaan.
“Lalu, apa yang bisa aku bantu?” tanya Raja lagi.
“Terima kasih, Yang Mulia. Kalau diizinkan ... kami ingin mengabdi di kerajaan ini. Kami bisa melakukan banyak pekerjaan. Anak saya ini pandai memasak dan saya ahli berkebun,” jawab laki-laki itu sambil sesekali melirik ke arah Snow White.
“Hmmm ... baiklah. Kalian boleh tinggal dan bekerja di sini,” jawab Raja.
“Terima kasih ... terima kasih ... terima kasih, Yang Mulia,” ujar mereka berulang-ulang sambil membungkuk di depan Raja dan Snow White.
Akhirnya, perempuan dan laki-laki itu diajak masuk oleh pengawal dan kepala pelayan istana. Mereka diminta membersihkan seluruh badan serta menukar pakaiannya dengan yang bersih.