So it begins

tirmlk
Chapter #4

The man who can steal your heart, or the man who stays in your life?

Selama makan malam berlangsung Karisa dan Nicholas begitu canggung untuk memulai obrolan lagi. Seakan tak ingin membahas masalah masa depan masing-masing yang menurut Karisa sangat sensitive tak hanya untuknya namun juga untuk Nicho yang pernah menjalani kedekatan bersama beberapa lama. Memang benar, jodoh gak ada yang tau. Mungkin kah Karisa dan Nicho berjodoh? Setelah makan malam selesai, Karisa dan Nicho pulang untuk beristirahat. Nicho mengantar kembali Karisa pulang kerumah. Kejanggalan masih dirasakan oleh karisa, yang kodratnya sebagai perempuan akan lebih perasa. Memikirkan pertanyaan sahabat nya itu lah yang membuat dia murung sepanjang perjalanan pulang. Berpikir dan terus berpikir, apa yang sebenar nya dia cari, dan ada dimana yang dia cari. Hening, tak ada satu katapun yang keluar dari mereka berdua. Dan Nicho mencoba untuk mencairkan suasana dengan memutar musik dari radio di mobilnya itu. Berharap akan merubah perasaan Karisa yang mungkin baper karena pertanyaannya. Hingga mereka pun sampai didepan rumah Karisa. Ingin mengucapkan terima kasih, dan segera masuk kedalam rumah. Untuk menghilangkan perasaan yang kurang baik saat ini dirasakan oleh Karisa.

“Thank you ya untuk makan malam nya Nic” Katanya sambil tersenyum kepada Nicholas, yang sebenarnya masih ada kejanggalan dalam hatinya.

“Eh engga lagi, harus nya aku yang bilang ma kasih udah nemenin makan malam” Tersenyum kearah Karisa.

“Heheh eh iya deh” Jawab Karisa sambil tertawa seakan ingin mencairkan suasana.

“Sa, kamu bete ya sama obrolan kita malem ini?” Tanya Nicho seakan menyesal dengan perbincangan mereka yang terlalu serius.

“Engga juga sih, cuman obrolan nya terlalu berat hehehe” Jawabnya seakan segala nya terlihat baik-baik saja.

“Hemmm.. iya iya” Dengan suara yang terkesan terpaksa untuk merespon, Nicholas pun merespon dengan sepenggal kalimat yang singkat.

“Eh iya, aku turun duluan gapapa ya? Mau nyiapin makan buat ayah, takut dia gak sempet makan di jalan pulang ini” Kata Karisa yang ingin menyudahi pertemuan dengan Nicho pada hari itu sambil bergegas untuk kembali masuk kerumah.

“Oh iya ayah kamu pulang hari ini ya sa? dari mana dia?” Jawab Nicho basa-basi.

“Dia sih sempet nelpon tadi sebelum kita pergi katanya lagi di Amsterdam. Ada promosi gitu” Jawabnya dengan singkat.

“Yaudah sa, good night, see you later” Nico pun merasakan adanya kejanggalan dari Karisa, ia pun merasa Karisa membutuhkan waktu untuk sendiri. Maka dari itu ia menyudahi obrolan dan membiarkan Karisa kembali ke rumahnya.

”Yas, see you later. Take care ya Nicho. Good night” Responnya kepada Nicho, tersenyum dan melambaikan tangan untuk mengakhiri perbincangan di mobil sebelum memasuki rumah.

Ketika perbincangan yang awkward di mulai saat makan malam berlangsung, hanya lah membahas masa lalu di antara mereka berdua dan berujung dengan dingin nya suasana satu sama lain dengan membahas masa depan yang masih rahasia bagi mereka.

Kembalinya Karisa ke rumah, lalu memanaskan masakan yang disiapkan untuk ayahnya, dan berganti pakaian untuk siap tidur setelah lelah menjalankan harinya. Tak terasa waktu menunjukan angka 21:00 pm dan ayah Karisa pun tiba di rumah. Tidak ada kata pun untuk di cerita kan oleh nya kepada sang ayah, ia kembali ke kamar dan berdiam disana. Hati Karisa mendadak dingin, pikiran nya melayang. Memikir kan hidup nya kedepan. Tak biasanya dia memikir kan tentang pria, yang ada hanyalah cara membahagiakan diri nya dan juga sang ayah.

Lihat selengkapnya