Di sisi lain di rumah Via terlihat dia sedang chatingan dengan seseorang yang ternyata adalah penggemarnya yang selalu mengirimkan dia bunga, dan terlihat Via seperti senang sekali.
Penggemar itu berkata bahwa dia ingin bertemu dengan Via secara langsung dan Via yang memang penasaran dengan sosok penggemarnya itu langsung mengiyakan ajakannya, namun penggemar itu bilang dia akan mengirimkan pesan kapan waktu dan tempat mereka bertemu, dan mereka pun mengakhiri chatingan mereka.
Sudah beberapa hari Via masih menunggu pesan dari penggemarnya itu tapi setiap dia kirim pesan chat namun tidak pernah di balas bahkan di baca saja tidak. Via bingung apa yang sebenarnya terjadi.
Celine yang melihat Via sedang murung mencoba bertanya apa yang sebenarnya terjadi.
“Lu kenapa vi...dari tadi gua lihat muka lu kusam gitu,” tanya Celine.
“Gak apa-apa...gua cuman lagi tunggu balasan dari penggemar gua tapi sampai sekarang belum juga di balas bahkan dibaca aja gak,” jawab Via dengan wajah muramnya.
“Terus lu udah tahu belum siapa nama penggemar lu itu,” sela Ayu.
Via menggelengkan kepala pertanda dia belum mengetahui siapa nama penggemarnya itu, semua terkejut setelah mengetahui bahwa Via belum sama sekali mengetahui siapa penggemarnya.
“Jadi selama ini lu belum tahu sama sekali...terus lu gak coba tanya gitu siapa namanya,” ujar Luna.
“Gua udah tanya ke dia beberapa kali cuman kata dia kalau waktunya tiba pasti gua akan tahu siapa dia...gitu kata dia,” ucap Via.
Celine dan yang lainnya berbarengan menghela nafas panjang”hhhsssssss” tiba-tiba pak Bambang selaku satpam di sekolah itu menghampiri Celine dan teman-temannya sambil membawa buket bunga mawar, Via yang pertama kali melihatnya merasa senang karena dia pikir itu pasti kiriman dari penggemarnya dan minta maaf ke dia.
Namun sayang buket bunga mawar yang di bawa pak Bambang bukan untuk Via melainkan untuk Celine, mereka terkejut tak terkecuali Via yang memasang wajah tak percaya. di buket bunga mawar tersebut terdapat sepucuk surat namun tidak ada tulisannya hanya bertuliskan huruf “R” besar.
Via yang melihat langsung mengambil paksa surat tersebut dan dia berfikir buket bunga mawar tersebut di kirim oleh penggemarnya. tapi Via bingung kenapa buket bunga mawar itu di kirim ke Celine bukan ke dirinya.
Dalam sekejap Via langsung merasa kesal dan mengambil buket bunga mawar itu dari tangan Celine dan langsung membantingnya ke tanah dan bukan itu saja dia dengan sengaja menginjak buket bunga tersebut.
Celine terkejut dengan tindakan Via barusan bahkan karena tindakannya itu mereka menjadi pusat perhatian murid lainnya, Ayu langsung mengejar Via dan mencoba menenangkannya.
Ayu mengikuti Via dan memanggil namanya sampai masuk ke toilet, di sana Via tampak kesal dengan Celine, tak berapa lama Ayu masuk mencoba menenangkan Via dan menjelaskan siapa tahu yang kirim bunga itu bukan dari penggemarnya.
“Vi tenang dulu...siapa tahu itu bukan dari penggemar lo,” ucap Ayu.
Via menghiraukan kata-kata Ayu dan masih saja tampak kesal.
“Yu lo baru kenal Celine beberapa Minggu dan lo gak tahu sifat asli Celine kaya gimana,” kata Via.
“Gua emang baru kenal Celine tapi gak mungkin kan Celine rebut penggemar lo...kan dia sahabat lo,” ucap Ayu.