Social media killer

Pradiky winata
Chapter #7

Chapter 7

Prosesi pemotretan pun selesai dan kak Roy merasa puas dengan hasil fotonya hari ini, dia bilang Ayu memiliki wajah yang sangat cantik pantas saja banyak brand yang mau meng-endorse Ayu karena memang kinerja dia yang bagus dan tak tanggung-tanggung saat bekerja.

Mario menawarkan Ayu untuk mengantarnya pulang, tapi Ayu merasa heran karena saat awal dia pindah sampai sekarang baru hari ini Mario mau bicara terlebih dahulu terhadapnya, biasanya Mario cuek aja setiap di ajak bicara tapi kenapa hari ini berbeda.

“Kamu mau antar aku pulang?” tanya Ayu penuh keheranan.

Mario mengangguk-anggukkan kepalanya “hhhmm,” jawab Mario.

Ayu terkekeh kecil “ppfftt..kamu gak lagi sakit kan,” ucap Ayu.

“Sakit...siapa yang sakit,” sahut Mario bingung.

“Ya kamu...baru kali ini kamu ngajak aku ngobrol duluan...kan biasanya setiap aku ajak bicara kamu selalu diam aja kaya kulkas dua pintu,” ucap Ayu.

“Jadi intinya kamu mau gak aku antar pulang?” elak Mario mengalihkan pembicaraan.

“Anterin gua ke cafe biasa aja... soalnya gua udah ada janji sama Celine,” jawab Ayu.

“Oke,” kata Mario.

Ayu pun naik ke atas motor Mario dan sebelum dia naik, Mario terlebih dahulu memberikan helm ke Ayu dan Ayu pun mengambilnya, Mario menyalakan motornya dan menarik gas dan mereka pun meluncur ke cafe biasa. selama perjalanan mereka hanya terdiam saja karena mereka tidak tahu harus ngomong apa karena baru pertama kali mereka saling bicara.

Tak lama mereka sampai di depan cafe dan Ayu pun turun dari motor dan melepaskan helmnya, tapi saat dia hendak membuka helmnya dia mengalami kendala karena entah apa yang terjadi helm yang dia pakai macet padahal tadi saat di pakai biasa-biasa saja. Mario pun dengan sigap membantu Ayu membuka helm tersebut dan seketika Ayu kaget dengan tindakan Mario yang tiba-tiba baik padanya.

Dari kejauhan tepat di depan pintu cafe Luna melihat Ayu dan Mario sedang bersama, Luna pun langsung bergegas masuk ke dalam menghampiri Celine tak lama kemudian datanglah Ayu dan bergabung bersama mereka.

*****

Kepopuleran Ayu kini semakin melejit tak hanya cantik tapi juga memiliki hati yang lembut dan juga banyak sekali orang-orang yang selalu membandingkan dirinya dengan Celine dan itu membuat Celine kesal setelah melihat postingan yang selalu membandingkan dirinya dengan Ayu.

Malam telah tiba dan saat ini Ayu sedang duduk di bangku yang berada di ruang tv sedang membaca novel, tiba-tiba bel rumahnya berbunyi dan Ayu bergumam “siapa malam-malam bertamu,” ucapnya. Ayu pun langsung bangun dari tempat duduknya saat ini dan berjalan ke arah pintu utama rumahnya, namun sebelum dia membuka dia melihat dari balik jendela rumahnya untuk memastikan siapa yang datang malam-malam agar tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan.

Ternyata yang datang adalah Mario yang saat ini berada di depan pintu rumahnya, Ayu pun terkejut karena baru pertama kalinya Mario datang kerumahnya dari pertama dia masuk sekolah sampai sekarang, sebenarnya apa yang terjadi sama Mario? kenapa tiba-tiba dia baik padanya ataukah dia kerasukan mahkluk halus? itu semua berada dalam pikiran Ayu saat ini. Bel rumahnya kembali berbunyi dan seketika saat itu juga Ayu tersadar lalu membuka pintu rumahnya.

“Mario...tumben banget kamu datang kerumah aku,” ucap Ayu.

“Tadi aku habis ada urusan di sekitar sini jadi sekalian mampir kerumah kamu,” sahut Mario.

“Bener... mampir atau mampir,” ledek Ayu.

Mario pun langsung mengalihkan pembicaraan mereka dan bertanya dimana keluarga Ayu sekarang.

“orang tua kamu mana...kok sepi?” tanya Mario.

“Ohhh mereka gak tinggal sama aku...mereka tinggal di Bali,” jawab Ayu.

“Ohhh...kamu gak suruh aku masuk,” ucap Mario.

“Oohh iya lupa...ya ampun ayo silahkan masuk Mar,” kata Ayu.

Mario pun masuk kedalam dan sesekali melihat sekeliling rumah Ayu yang terlihat rapi dan bersih, dia langsung duduk dan Ayu pergi ke dapur untuk menyiapkan minum padanya, Mario melihat sebuah foto Ayu bersama kedua orang tuanya dengan tersenyum bahagia. dan juga Mario melihat foto anak kecil sedang duduk di ayunan bersama anak kecil perempuan lain dan di belakangnya ada anak laki-laki yang sedang berdiri sambil tersenyum.

*****

Di sisi lain Gio yang memang hobi otomotif dan gemar balapan liar, saat ini dia berada di tempat balapan liar yang sering dia kunjungi dan kali ini dia berminat bertanding dengan lawannya memperebutkan hadiah uang tunai yang lumayan besar hasil taruhan, tak perlu tunggu lama lawannya yang akan menjadi lawan Gio datang dengan berpakaian serba hitam bahkan motor yang di pakainya pun juga hitam.

Gio menarik gas seolah-olah dia menantang lawannya bahkan begitu juga dengan lawannya dan juga lawannya memberikan jempol ke arah bawah kepada Gio pertanda bahwa dia menganggap Gio lemah, seorang wanita cantik berjalan dan berdiri di tengah mereka lalu memberikan aba-aba kepada Gio dan lawannya. wanita itu menghitung “1...2...3” lalu dia melemparkan kain merah pertanda pertandingan telah di mulai.

Gio memimpin pertandingan sedangkan lawannya tepat di belakang Gio mencoba mendahuluinya, para penonton yang melihat balapan mereka ikut bersorak memberikan dukungan kepada jagoan mereka masing-masing. Kini lawannya Gio tepat berada di sampingnya dan melihat kearah Gio setelah dia menendang motor Gio dengan kakinya membuat Gio tak seimbang namun untungnya karena Gio memang lihai membawa motornya dia berhasil menyeimbangkan kembali motornya.

Gio marah karena lawannya mencoba berbuat curang terhadapnya dan pertandingan semakin sengit, tiba-tiba saja entah dari mana datangnya muncul pengendara motor lainnya dan kini menghimpit Gio yang tepat berada di tengah-tengah mereka. Gio bingung apa maksud dari dua pengendara ini karena kedua pengendara tersebut mencoba membuat Gio jatuh, dan tak butuh waktu lama mereka berhasil membuat Gio jatuh.

Kedua pengendara motor tersebut mendekati Gio yang saat ini sedikit tersadar dan memegang kaki salah satu pengendara motor tersebut, kedua pengendara tersebut lalu membawa Gio dari sana dan meninggalkan motornya Gio tergeletak di tengah jalan.

*****

Sudah 3 hari Gio menghilang entah kemana semenjak kejadian yang di alami Gio dan membuat pihak kepolisian bergerak, takut pembunuhan itu kembali terjadi. Terdengar suara notifikasi dari ponsel Marvel dan teman-temannya, dan benar saja isi pesan bertuliskan “LIHAT AKU” tapi mereka tidak tahu apa maksud dari pesan tersebut.

Ayu langsung mengetahui maksud dari pesan tersebut lalu membuka akun media sosialnya, dan benar saja di sana akun milik Gio sedang live dan tanpa pikir panjang Ayu pun meng-klik ikon live tersebut dan terlihat hanya layar hitam saja. mereka bingung apa maksud dari semua ini atau jangan-jangan yang di alami oleh Via akan kembali terulang dan kali ini korbannya adalah Gio.

Dan benar saja sosok berjaket hitam menggunakan topeng tersebut muncul bersamaan dengan Gio yang tangan dan kakinya terikat oleh rantai. bukan itu saja mulut Gio pun juga di sumpel dengan kain merah agar dirinya tak bersuara. sosok berjaket dan bertopeng tersebut juga membawa sebuah pecutan tapi terbuat dari beberapa silet yang begitu tajam.

Sosok berjaket dan bertopeng itu bilang “bahwa balas dendam akan segera di mulai,” ucapnya. lalu tanpa ragu-ragu dia memukul punggung Gio dengan pecutan silet tersebut dengan sangat kencang sampai Gio meringis kesakitan namun tak bersuara karena mulutnya yang masih di sumpel dengan kain.

Sosok itu tanpa rasa ragu sedikitpun memukul punggung Gio di sertai dengan suara ketawa yang begitu memuaskan.

“Bagaimana pertunjukannya... memuaskan bukan,” ucap sosok itu sambil tertawa.

Sosok itu mengambil kain yang di sumpel ke mulut Gio dan Gio pun langsung berteriak dengan mengeluarkan kata-kata kotor.

“Bangsat...siapa lo sebenarnya dan mau apa lo sama gua,” teriak Gio.

“Gua mau lo dan teman-teman lo merasakan sakit yang begitu menyakitkan sampai kalian memohon untuk mati,” ucap sosok itu dengan senyuman liciknya.

Ayu dan yang lainnya yang sedang melihat tak percaya apa yang sedang mereka lihat, kejadian yang di alami Via kini kembali terulang dan targetnya adalah Gio. mereka bertanya-tanya sebenarnya siapa sosok itu dan kenapa sosok itu mau balas dendam ke mereka.

Sosok berjaket dan bertopeng itu dengan sadis kembali memukul Gio dengan pecutan itu dan kini dia beralih ke dada dan perut Gio, Gio hanya bisa berteriak kesakitan dia tak bisa berbuat apa-apa karena tangan dan kakinya terantai. terlihat badan Gio mengeluarkan banyak darah dengan luka sayatan silet yang sangat parah.

Ternyata bukan hanya itu saja yang di lakukan sosok tersebut, sosok itu membawa 2 buah derigen yang entah apa isinya, sosok itu menyiram Gio dengan derigen pertama yang ternyata berisikan air cuka yang membuat Gio mengalami rasa perih yang sangat sakit. lalu sosok itu pun langsung menyiram derigen ke 2 yang ternyata isinya adalah bensin.

Gio yang mencium bau bensin pada tubuhnya memohon ampun kepada sosok tersebut agar jangan membunuhnya.

“Gua mohon...jangan bunuh gua...gua gak tahu salah apa gua sama lo sampai lo mau bunuh gua,” lirih Gio dengan rasa ketakutannya. “ Tolong...tolong,” teriak Gio.

“Percuma lo teriak karena di sini gak akan ada yang akan mendengar suara teriakan lo...hari ini adalah hari terakhir lo hidup,” ucap sosok itu.

Sosok itu mengeluarkan korek api lalu menyalakannya dan sebelum melemparkan ke arah Gio dia sempat berpesan bahwa “Bersiap-siaplah karena selanjutnya adalah kalian,” lalu dia melemparkan api itu ketubuh Gio dan langsung membakar tubuh Gio.

Gio yang masih hidup hanya bisa berteriak kesakitan karena dia dibakar hidup-hidup, dia berteriak sekencang-kencangnya sampai akhirnya dia pun tewas dengan mengenaskan.

Ayu dan lainnya ketakutan setelah apa yang mereka lihat dan di alami Gio, Mario mengepalkan tangannya dan menggebrak meja yang ada hadapannya "brrakk" karena dia sudah tak tahan lagi dengan pelaku pembunuhan tersebut karena sudah membunuh kedua temannya.

*****

Kematian Gio pun kini menjadi sorotan dan lagi-lagi nama sekolah SMA Tiara bangsa kembali tercoreng. banyak yang bertanya-tanya sebenarnya ada apa dengan SMA Tiara Bangsa dan kenapa beberapa hari belakangan ini terjadi insiden kematian yang korbannya adalah siswa sekolah tersebut.

Lihat selengkapnya