Sejak pukul 7 malam hingga pukul 9 malam, Luna menunggu kedatangan Celine di apartemen. Namun Celine belum juga datang. Sesuai dengan rencana Luna dan Marvel sebelumnya, mereka diam-diam menyelidiki Celine tanpa sepengetahuannya. Setelah menunggu 2 jam, akhirnya Celine tiba di apartemen.
Luna mengikuti Celine masuk ke apartemen tapi kali ini dia diperbolehkan masuk karena dia memiliki kartu akses. Celine menuju kelantai 15 begitupun juga Luna setelah mengetahui tujuan Celine kelantai berapa. Luna berusaha supaya Celine tidak mengetahui keberadaannya.
Celine kini berada di depan pintu dan dia menekan bel, tak perlu tunggu lama. Pintu tersebut terbuka dan Celine tersenyum lalu masuk kedalam. Luna mendekati pintu tersebut karena rasa penasarannya. Sebenarnya apa yang dilakukan Celine didalam.
Sedangkan Celine didalam dia sedang bersama seorang pria, namun pria tersebut terlihat lebih tua darinya sekitar 48 tahun. Celine tersenyum dan mendekati pria tua itu dan pria tua itu pun juga tersenyum sambil duduk di sofa merentangkan tangannya di atas sofa.
Entah apa yang sedang mereka lakukan hanya mereka berdua lah yang tahu. Tiba-tiba terdengar suara bel dan membuat si pria kesal.
Ting tong
“Sial.”
Pria tua itu tak perduli dan tetap melanjutkan aksinya, namun Celine menahan aksi dia dan menyuruhnya untuk melihat siapa yang datang. Sebenarnya pria tua itu sudah merasa kesal, namun apa yang mau dikata. Suara bel terus menerus berbunyi sehingga mau tak mau dia harus membuka pintunya dan melihat siapa yang datang.
Pria tua itu melangkah menuju pintu dan membukanya, setelah dia membuka pintu tersebut dia sempat bingung dengan kedatangan Luna disana. Dan sampai akhirnya Luna melihat Celine dengan pakaian yang sudah sedikit terbuka. Celine maupun Luna sama-sama terkejut.
“Celine!”
“Luna!”
Luna tidak percaya dengan apa yang dia lihat saat ini. Celine melakukan tindakan tak terpuji bersama seseorang yang umurnya hampir sama dengan umur ayahnya. Sedangkan Celine hanya bisa terdiam membisu, dia tak tahu harus menjelaskan apa ke Luna. Karena memang inilah dia yang sebenarnya menjual dirinya ke lelaki hidung belang demi memenuhi finansial dia supaya dia terlihat elite.
Sebenarnya sebelumnya Celine tidak pernah melakukan hal keji ini, karena semua keinginan dia terpenuhi. Dari tas mewah, mobil mewah bahkan barang-barang mewah lainnya Celine bisa langsung mendapatkannya. Semenjak perusahaan ayahnya terancam bangkrut, Celine pun memutar otak agar semua kebutuhan mewah dia dapat terpenuhi. Dan bukan itu saja, dia tidak mau orang lain merendahkan dirinya atau pun mengasihani dirinya. Karena dia paling tidak suka kalau ada orang merendahkan dirinya ataupun mengasihani dirinya. Dampai tiba-tiba dia mendapatkan sebuah DM dari akun instagramnya dan menjanjikannya akan memenuhi semua kebutuhan Celine. Tanpa pikir panjang Celine pun mengiyakan ajakannya.
Setelah apa yang Luna lihat saat ini, dia menghampiri Celine dan menamparnya. Celine terbelalak dengan tindakan Luna yang secara tiba-tiba. Luna mengepalkan kedua tangannya menahan emosinya saat ini. Dia lalu berlalu pergi dari sana karena sudah merasa jijik dengan apa yang dia lihat saat ini.
Celine berusaha mengejar Luna untuk menjelaskan semuanya sekaligus memintanya untuk tidak memberi tahu kepada siapapun termasuk kedua orang tuanya.
“Luna tunggu! gua bisa jelasin semuanya ke lo,” teriak Celine sampai di depan lift dia menahan Luna agar tidak pergi.
“Mau jelasin apa lagi Cel? semua udah jelas dengan apa yang gua lihat barusan,” tukas Luna.
“Ini gak seperti yang lo lihat Lun, gua bisa jelasin semuanya.”
“Semua udah jelas Cel, selama ini gua curiga sama lo karena lo akhir-akhir ini sering beralasan keluar kota,” sejenak Luna menghentikan omongannya, dia mengatur nafas “Tapi ternyata kecurigaan gua melebihi ekspektasi gua sendiri. lo jadi perempuan murahan.”
Celine menampar Luna, “jaga mulut lo Lun.”
Luna berdecak sebal dan menyibakkan rambutnya ke belakang.
“Fakta Cel, sekarang lo lihat keadaan lo sekarang!” Luna langsung berlalu pergi dari sana.
Celine mengacak rambutnya frustasi karena akhirnya rahasia dia sudah di ketahui oleh sahabatnya sendiri.
*****
Angel mendekati seseorang yang dia curigai sebagai si peneror. tanpa berlama-lama dia pun menarik pundaknya dan menamparnya.
“Lo pikir lo bisa ancam gua?”
Sedangkan perempuan yang barusan di tampar Angel terbelalak sambil memegang pipi kanannya karena menahan rasa sakit karena tamparan Angel yang begitu kencang. Perempuan itu bingung dengan sikap Angel yang menamparnya begitu tiba-tiba.
“Siapa lo? dan kenapa lo teror gua? dan kenapa juga lo punya video itu?” ucap Angel.