Sok Misterius

Utami Syahdiah
Chapter #1

Sok Misterius 1

"Namaku bento. "

"Rumah Real estate."

"Mobil ku banyak harta berlimpah."

"Orang memanggilku."

"BOS EKSEKUTIV !"

"Tokoh papan atas, atas sgalanya."

"ASEKK."

Sorak ramai membuat kantin yang padat itu semakin ramai dan sesak, tapi sesak itu seakan hilang saat melihat jejeran Pengamen tampan yang tengah menampilkan aksinya masing masing.

Alvian Sarmino

Tangannya yang membuat gendangan melalui galon kosong dari tante kantin sebelah membuat suasana semakin asik dan menyenangkan.

Romano Febrian

Jemari panjang nan lentik itu memetik senar gitar dengan gembira bahkan sesekali ia Mengenjreng gitarnya dengan semangat.

Egi Dwi Irfanda

Ia tidak melakukan apapun selain suaranya yang keras menyahuti nyanyian Haqi membuat suasana semakin seru dan lucu.

Dan terakhir...

Haqiqi Hasbalah.

Suaranya yang berat dan enak didengar selalu membuat orang terpanah atau teralihkan pandangannya. Iringan musik yang dibuat teman - temannya menambah pion keren dalam penampilan mereka dan membuat penghuni sekolah tertarik untuk mendekat.

Tapi tidak bagi Shakira. ia bahkan tak peduli dengan ramainya gerumbunan konser tersebut, ia bahkan segera mendatangi salah satu kios kantin dan memesan makanannya, setelahnya ia membayar batagor dan segera menuju tempat makan yang telah disediakan.

Ia memakan batagornya dengan santai, temannya sedari tadi tidak berada disampingnya tetapi kini ikut mengerumuni Konser harian tersebut. Tadinya salah satu temannya menariknya ke kantin untuk makan di sini. Namun karna kelasnya yang jauh dari kantin membuat Shakira malas.

Tapi apa boleh buat saat keempat temannya yang lain mengajak Shakira, dia tidak bisa menolak. Tapi sekarang apa? Malah Shakira sendirian yang makan dikantin.

Tak terasa batagor Shakira telah habis, ia segera bangkit dari kursinya dan berjalan menuju kelas, meninggalkan kelima temannya yang masih berdiri disana. Langkah kakinya terus berjalan tak menghiraukan tepukan sorak gembira. Ia sama sekali tidak melirik sedikitpun pada konser tersebut.

Karna apa?

Karna didepan jejeran para pengamen tampan itu terdapat kardus dan kertas yang bertuliskan.

"Melirik ber-arti menyawer. "

Pemaksaan.

Lihat selengkapnya