Hingga suatu saat, dia melihat gadis itu sedang berdiri sendirian di sebuah halte bus, ketika ia baru saja keluar dari pelataran parkir sebuah toko. Dia sedikit ragu, namun akhirnya memutuskan untuk menepikan mobil vannya dan menyapa,” Hey. Tumben ada di sini. Sedang menunggu seseorang?”
Gadis itu memandangnya. “Bus. Aku mau pulang,” jawabnya singkat.
“Mobilmu di mana?” tanya Joe lagi.
Joe tahu gadis itu selalu mengendarai mobil Honda birunya yang bising, penuh tempelan stiker warna-warni di daun pintunya, dan suaranya menderum keras memekakkan telinga. Terakhir kali gadis itu membuat ulah dengan sengaja parkir di sebelah van tua miliknya, dan membuat telinga Joe terasa pecah saat mendengar deruman mobilnya.
“Mobilku dicuri orang, jadi sekarang aku terpaksa naik bus dulu kemana-mana.”
Joe tertawa terbahak mendengar jawaban polos tersebut. Namun kemudian ia jadi merasa bersalah. Ah, tidak pantas menertawakan kesialan orang lain, siapapun itu!
Akhirnya dia berbasa-basi menawarkan jasa, “Mau kuantar pulang?” tawarnya dengan sopan seraya membukakan pintu.