Somat & Tigor Satpam Koplak

Swaradtri
Chapter #9

Bab 9 - Lampu Mati, Tugas Bertambah

Suatu malam, listrik di Perumahan Mawar Indah tiba-tiba padam total. Situasi gelap gulita dan langsung membuat suasana jadi menegangkan. Di pos satpam, Somat dan Tigor yang biasanya santai mendadak menjadi lebih waspada.

“Jancuk Gor! Mati lampu, eh! biasanya listrik di sini selalu aman, kok mendadak mati gini,” ujar Somat dengan nada terkejut, sambil celingak-celinguk ke arah rumah warga.

“Bah iya, Mat! Mati lampu gini semua jadi gelap. Kau tahu kan, kalau mati lampu, situasi jadi kondusif untuk maling,” jawab Tigor dengan nada serius, sambil meraih senter dari meja pos.

Somat mengangguk setuju, lalu menyalakan senternya. Mereka berdua berdiri di depan pos, mengarahkan senter ke kanan dan ke kiri. Namun, baru saja mereka mau bersiap-siap keliling komplek, tiba-tiba ada seorang ibu-ibu dari salah satu blok yang datang tergopoh-gopoh mendekat.

“Pak Satpam! Tolong dong, di rumah saya gelap, anak-anak takut. Apa bisa dibantu nyalain lilin atau senter, biar anak-anak tenang?” pintanya dengan nada cemas.

Somat dan Tigor saling pandang, bingung harus melakukan apa. Akhirnya, Somat menjawab dengan nada mantap, “Oh, tenang, Bu! Biar kami bantu nyalakan lilin di rumah Ibu. Eh, tapi lilin sama koreknya Ibu punya, kan?”

Ibu itu mengangguk cepat. Mereka pun akhirnya berjalan ke rumahnya untuk membantu. Baru saja selesai menyalakan lilin di rumah ibu tersebut, seorang bapak dari rumah sebelah datang lagi ke arah mereka.

“Pak Satpam! Saya butuh bantuan. Rumah saya di ujung, lampu mati semua. Saya takut listriknya korslet. Bisa bantu cekin, ya?” katanya sambil cemas.

Lihat selengkapnya