"Apa kau percaya dengan dewa keberuntungan?
Aku mulai mempercayai itu saat bertemu kembali denganmu"
-Arya to Yuna-
Setelah terjadi kecelakaan kecil itu, Yuna bergegas pergi karena melihat amarah lelaki itu. Ia masih diliputi rasa bersalah di benaknya, namun jika ia memilih tinggal maka ia takut masalahnya akan menjadi lebih rumit.
Yuna kembali memacu motornya menuju kampusnya yaitu Universitas Bina Mulia, yaitu kampus swasta yang cukup ternama dan letaknya sangat strategis di tengah kota. Di dalamnya terdapat banyak gedung yang diisi oleh fakultas yang berbeda-beda.
Yuna adalah mahasiswi pendidikan matematika semester 2 di Universitas itu, ia adalah mahasiswi yang cukup pintar karena ia memiliki IP yang tinggi dan juga aktif di kelas.
Setelah sampai di kampus Yuna memarkirkan motornya di gedung A, yang merupakan gedung fakultas pendidikan. Gedung tersebut memiliki lantai 3 tingkat, yang setiap lantainya diisi oleh program studi yang berbeda. Yuna berusaha untuk tidak memikirkan kecelakaan yang ia buat tadi, ia menepuk kedua pipinya agar sadar jika ia harus fokus untuk kuliah hari ini.
***
Yuna menuju ke kelasnya yang ada di lantai 2 gedung A, ia menaiki tangga dengan langkah lambat karena masih memikirkan kecelakaan tadi. Saat ia sedang menaiki tangga, tiba-tiba ada seorang lelaki yang menyenggolnya. Lelaki dengan setelan kemeja merah yang bermotif kotak-kotak itu langsung meminta maaf pada Yuna.
"Maaf ya, aku gak sengaja" ucapnya.
Saat mereka berdua saling berhadapan, mereka tampak terkejut satu sama lain.
"Oh, Bang Arya?" ucap Yuna dengan kedua matanya yang terbelalak karena terkejut.
"Yuna? Kenapa kau disini?" tanya Arya.
Mereka ingin melanjutkan pembicaraan mereka, namun pembicaraan mereka tiba-tiba dipotong oleh kedua teman Yuna, yaitu Indah dan Laras.
"Yuna!!!" sapa Laras dengan keras.
Yuna masih tampak ingin bicara dengan Arya di tangga, namun lengannya ditarik dengan cepat oleh Indah hingga meninggalkan Arya yang masih terkejut dengan kehadirannya.
"Kau kenal sama Arya?" tanya Indah pada Yuna.
"Oi, gak sopan manggil nama. Dia lebih tua 2 tahun dari kita" jawab Yuna.
"Tapi kan dia satu angkatan sama kita Yun. Dia itu dari kelas A, kok kau bisa gak tahu sih?" ujar Laras.