"Apa aku bisa mempercayaimu?
Aku tidak pernah terlalu percaya dengan orang selama hidupku. Karena saat ini kebohongan bisa menjadi kebenaran juga"
-Yuna to Arya-
Yuna dan kedua temannya bergegas pergi ke kelas karena khawatir jika Pak Fendi sudah masuk.
Sesampainya di kelas, mereka melihat jika dosen yang mereka tunggu belum masuk. Mereka langsung duduk di kursi yang tersisa, kedua teman Yuna bisa bernafas lega setelah berhasil lari dari kejadian di kantin tadi. Namun tidak dengan Yuna, sekarang ia ditatap oleh teman-temannya karena kejadian itu.
"Apa masalah kalian? Kenapa melihat aku seperti hantu ha?" tanya Yuna pada teman-teman yang menatapnya.
"Apa yang kau pikirkan? Kami udah lama nunggu Rudi dan kau merusak suasananya" sahut salah satu mahasiswi yang duduk di belakang Yuna.
Yuna cukup kesal dengan perkataan temannya itu, namun ia tidak mau ambil pusing dan membalas dengan ucapan yang lebih sadis.
"Kau suka dengannya? Kalau gitu bilang kau suka sama dia. Tapi aku gak yakin, cewek genit sepertimu pasti cuma dapat caci maki aja darinya" balas Yuna dengan senyum sinis.
"Kau bilang apa? Kau mau ku pukul?" ancam temannya yang tidak terima dengan perkataan Yuna.
"Aku gak peduli" balas Yuna lagi.
Saat suasana tengah panas karena perdebatan Yuna dengan salah satu teman perempuannya, orang yang ditunggu sedari tadi pun akhirnya datang yaitu Pak Fendi. Laras dan Indah yang tadinya panik karena sikap Yuna bisa kembali lega sebab perkelahian yang mereka bayangkan tidak terjadi.
Semua mahasiswa kemudian bersiap untuk memulai jadwal perkuliahan mereka. Sebagian mahasiswa mengeluh karena jadwal kuliah Kalkulus yang tidak mereka sukai terlalu lama selesai. Namun sebagian lagi tampak bersemangat untuk mengerjakan persoalan yang diberikan.
***
Setelah menyelesaikan jadwal kuliahnya, Yuna langsung pergi ke perpustakaan untuk mencari buku yang terkait dengan tugas.
"Kalian mau ikut?" tawar Yuna pada Indah dan Laras.
"Gak, kami mau makan dulu. Tadi kami gak jadi makan gara-gara kejadian itu" keluh Indah.
"Ya udah, kalau gitu aku duluan" ucap Yuna santai.
Setelah Yuna pergi, Indah dan Laras saling berbisik mengenai sikap Yuna yang mereka nilai tidak normal.
"Kenapa dia sikapnya gitu? Dia berani banget tadi cegah Bang Rudi. Padahal kita tau Bang Rudi orangnya galak" bisik Laras pada Indah.
"Entahlah, dia itu gak normal. Apa mungkin dia beneran suka dulu sama Arya dan dia masih ada rasa suka sampai sekarang?" ucap Indah dengan asal.
Mereka kemudian mengangguk seakan menyetujui opini mereka mengenai perasaan Yuna pada Arya.
Setelah puas bergosip tentang hubungan Yuna dan Arya, mereka kemudian pergi ke kantin. Namun sialnya saat di kantin mereka berjumpa lagi dengan Arya.