"Perasaan dulu yang ku sampaikan padamu, tak bisa ku hapuskan. Sekarang aku akan menahanmu. Aku masih berada di kenangan itu"
-Arya to Yuna-
Setelah berbincang cukup lama dengan Yuna, Arya merasa sangat lapar hingga suara perutnya yang keroncongan terdengar oleh Yuna.
"Abang lapar?" goda Yuna.
"Iya, memangnya kau gak? Ayo kita pergi..." ucapan Arya terhenti karena ia baru menyadari sepertinya ia lupa membawa dompet yang biasa ia taruh di saku belakang celana jeans-nya.
Arya terus memeriksa saku celana jeans-nya, namun sia-sia karena dompetnya memang tidak ada.
"Apa ketinggalan? Gak mungkin aku ajak dia makan di luar dan suruh dia yang bayar? Dimana harga diriku jika begitu?" gumam Arya dalam hati sembari melihat wajah Yuna.
"Kita mau makan di luar? Ayo, sekalian jemput motorku di kos Laras" ajak Yuna.
Yuna kemudian mendorong kursinya dan segera beranjak pergi menuju mobil sedan Putih milik Arya, tapi Arya menahan tangannya dan memintanya untuk duduk kembali.
"Kenapa? Bukannya kita mau pergi?" tanya Yuna yang bingung dengan sikap Arya.
"Yuna, di Indomarket ada jual mie cup yang kecil kan? Aku mau makan itu tiba-tiba, aku ingin makanan yang berkuah dan teringat itu" ucap Arya yang berusaha menjaga harga dirinya.
"Kita gak jadi makan di luar? Oke kalau gitu kita makan mie aja" ucap Yuna yang tampak kesal sekaligus kecewa.
Arya kembali memohon agar Yuna mau memasakkan mie cup itu untuknya dengan alasan karena ia selalu gagal memasak mie tersebut. Yuna tampak semakin kesal dengan permohonan Arya, namun ia memutuskan untuk menurutinya dan kembali masuk ke Indomarket.
Saat kembali masuk, Yuna melihat beberapa karyawan yang tersenyum seakan mereka meledek hubungannya dengan Arya. Tapi Yuna tak peduli dan ia melanjutkan langkahnya untuk mengambil 2 mie cup, yang satu dengan ukuran besar dan yang satu lagi dengan ukuran kecil. Setelah itu, ia berjalan ke meja yang ada di dekat jendela Indomarket untuk menuang air panas pada mie cup yang telah ia ambil dan juga membuka beberapa bumbu kemasannya. Selagi menunggu kedua mie cup matang Yuna mengalihkan pandangannya ke arah Arya yang tampak sibuk mengumpulkan sesuatu di dalam mobilnya.
"Hanya mobilnya yang mencolok tapi uangnya tidak. Aku aja mampu beli mie cup yang besar. Dasar orang kaya pelit dan gak tahu malu!" gumam Yuna kesal.
Sementara itu, Arya sibuk mengumpulkan beberapa recehan di dalam mobilnya. Setelah mendapat cukup banyak ia menghitung kembali uang recehnya itu.
"Ayolah Arya, pertahankan harga dirimu" gumamnya yang gugup karena ia akan sangat malu jika Yuna tahu dompetnya tertinggal.
***
Setelah kedua mie cup matang, Yuna membawanya menuju tempat Arya yang sedang duduk tenang di luar Indomarket. Yuna kemudian memberikan mie cup yang kecil pada Arya sesuai pesanannya.
Namun Arya tampak tidak terima karena ternyata Yuna akan makan mie cup yang lebih besar dari miliknya.