Someday

Weni Dwi Susanti
Chapter #7

I Hate Your Face

"Kenapa orang yang tidak ku harapkan selalu muncul di hadapanku? Jujur aku membencimu terutama wajahmu. Tolong keluarkan aku dari kenangan buruk itu"

-Rudi to Yuna-

Arya sangat terkejut ketika Ibu Yuna melemparkan sandal ke arahnya. Arya segera mengelak agar tidak terkena lemparan sandal itu.

"Hushh kucing nakal. Udah dikasih makan masih aja balik lagi" gumam Ibu Yuna kesal.

Arya merasa sedikit lega setelah tahu ternyata lemparan sandal itu tidak dimaksudkan untuknya. Ia menghela nafasnya beberapa kali agar tenang, namun tanpa disadari Ibu Yuna sudah berdiri tepat di hadapannya.

"Maaf ya nak, kamu gak kena sandalnya kan? Kucing itu nakal banget suka masuk ke rumah" ucap Ibu Yuna pada Arya.

"Iya Bu, gak apa-apa" jawab Arya gugup.

"Kamu cari siapa?" tanya Ibu Yuna lagi pada Arya.

"Saya temennya Yuna. Saya cuma anterin Yuna" jawab Arya semakin gugup.

Ibu Yuna bingung dengan sikap Arya, dan Yuna tidak tahan melihat situasi itu dan segera keluar dari mobil Arya.

"Maaf Yuna baru pulang Bu. Yuna dianterin temen, karena tadi motornya dipinjam Laras dia ada keperluan katanya" ucap Yuna yang terpaksa berbohong pada Ibunya.

"Terus gimana kamu mau anterin Ibu ke warung besok? Mobil kak Maya di service, jadi Ibu gak bisa minta tolong dia besok" jelas Ibu Yuna.

"Kita bisa pesen ojek..."

Arya kemudian memotong ucapan Yuna.

"Biar saya yang anterin Bu. Besok Yuna dan saya ada jadwal seminar, jadi kita bisa berangkat sama-sama besok pagi" ucap Arya dengan yakin.

"Kamu bakal jemput Ibu sama Yuna pakai mobilmu besok pagi? Apa orang tuamu gak marah nanti?" tanya Ibu Yuna yang tidak yakin pada Arya.

"Iya Bu. Besok saya akan datang pagi-pagi untuk anter Ibu dan Yuna" jawab Arya untuk meyakinkan Ibu Yuna.

Ibu Yuna hanya mengangguk seakan menyetujui tawaran Arya. Ibu Yuna kemudian berterimakasih pada Arya karena sudah mengantarkan Yuna dan setelah itu ia menyuruh Arya agar segera pulang karena sudah malam.

Arya pun segera pamit pulang dan mencium tangan Ibu Yuna. Ibu Yuna hanya terkejut melihat tindakan Arya dan tidak mampu menolaknya.

"Sebelum ambil hati anaknya, ambil hati Ibunya dulu" gumam Arya dalam hati.

Setelah Arya pulang, Yuna dan Ibunya segera masuk ke dalam rumah.

***

Setelah selesai mandi, Yuna berbaring di kasurnya sambil melihat beberapa pesan masuk di ponselnya. Ia memeriksa satu persatu pesan yang masuk, dan salah satunya dari nomor yang tidak ia kenal. Yuna melihat foto profil dari orang dengan nomor yang tidak dikenal itu dan ia tidak terkejut, ternyata itu adalah pesan dari Arya.

Arya : Kau sudah tidur?

Lihat selengkapnya