"Hanya karena orang lain tidak berbuat baik kepada kita, bukan berarti kita harus membalasnya dengan cara yang sama"
-Yuna-
Siska mengajak Yuna untuk menuju ke kantin yang ada di dekat gedung rektorat. Sementara Yuna hanya menuruti ajakan Siska.
"Ayo makan disini. Disini makanannya enak-enak" ajak Siska.
"Terserah sih dimana, tapi aku gak bisa lama-lama karena harus kerja" jawab Yuna sambil melihat jam yang ada di tangannya.
"Oke, kakak janji gak bakal lama kok" bujuk Siska.
Setelah sampai di kantin, mereka langsung menempati meja yang ada di bagian depan. Kemudian mereka memesan makanan. Siska memesan mie goreng seafood, sedangkan Yuna memesan soto ayam.
Tak lama makanan yang mereka pesan pun datang. Yuna hanya menatap ke arah makanan Siska yang tampak sangat spesial, bukan hanya itu pelayan kantin juga tampak sangat hormat dan terus memuji Siska.
"Ayo habiskan makananmu dulu. Baru setelah itu kita bahas hal yang penting" ucap Siska.
Yuna hanya mengangguk dan segera menyantap makanannya.
"Apaan ini, soto yang ada di kantin gedung A lebih enak dari ini" gumam Yuna dalam hati sembari menghabiskan makanannya.
Setelah selesai menghabiskan makanan mereka masing-masing, Siska memulai perbincangan.
"Namamu Yuna kan? Dari jurusan pendidikan matematika?" tanya Siska.
"Iya, namaku Yuna Ardiwiyanti. Nama kakak siapa? Kenapa kakak tahu namaku?" tanya Yuna heran.
Siska terkejut mendengar nama lengkap Yuna ia teringat dengan kenangan masa lalunya saat SMA, yaitu saat berkenalan dengan Sena.
"Namaku Sena Ardiwiyanti, kita sekelas. Senang bertemu denganmu" ucap Sena pada Siska dengan senyum hangatnya.
Namun ingatan itu tak bertahan lama, setelah Yuna menjentikkan jarinya di depan wajah Siska.
"Kenapa kakak diam? Jawab pertanyaanku, darimana kakak tahu namaku?" tanya Yuna kembali.
"Tentu saja, kau termasuk dalam orang yang mungkin saja akan mengikuti pertukaran mahasiswa di luar negeri. Maksudku para karyawan rektorat juga sedang mencari tahu informasi tentangmu" jelas Siska dengan gugup karena khawatir jika alasan yang ia karang tidak akan mampu membuat Yuna yakin.
"Aku gak tertarik. Lagipula kenapa kakak bisa tahu hal itu? Maksudku kakakku bahkan gak kasih info ke aku tentang itu" ucap Yuna yang bingung dengan penjelasan dari Siska.
"Aku anak rektor, jadi aku sedikit tahu tentang itu. Kau punya kakak?" tanya Siska penasaran.
"Aku punya kakak sepupu yang kerja di rektorat sepertinya dia bawahan Ayah kakak. Aku punya kakak kandung, tapi ia sudah meninggal waktu aku kelas 3 SMP" jelas Yuna.