Someday

Weni Dwi Susanti
Chapter #14

The Target #2

"Apa kau merasa takut?

Tak apa kadang ketakutan itu memberi arti kelemahan kita dan membuat kita belajar untuk menjadi lebih kuat"

-Arya to Yuna-

Hari Minggu yang ditunggu Yuna akhirnya tiba, ia menghubungi Arya agar tidak lupa dengan rencana mereka yaitu mengunjungi Pak Murdi untuk mencari bukti dan meminta penjelasan tentang kematian Sena.

"Aku udah nunggu di luar. Keluarlah" perintah Arya pada Yuna.

Yuna keluar dari rumahnya dan segera mengunci pintu rumahnya sebelum pergi. Lalu Yuna melihat Arya yang sedang menunggunya di depan mobil sedan putih miliknya.

"Abang udah lama nunggu?" tanya Yuna pada Arya.

"Masuklah, kita harus berangkat sekarang karena jaraknya cukup jauh" ucap Arya sambil membuka pintu mobilnya dan mempersilahkan Yuna masuk.

Di dalam mobil, Yuna dan Arya saling bercerita mengenai kehidupan mereka. Arya bercerita mengenai ia yang kini hanya hidup dengan Ayahnya saja karena Ibunya sudah meninggal saat melahirkannya. Yuna juga bercerita kalau ia bernasib serupa dengan Arya, Ayahnya meninggal karena sakit sewaktu ia kecil dan kini Ibunya harus menafkahinya.

"Kau udah minta izin Ibumu sebelum pergi?" tanya Arya.

"Udah. Tapi aku bilang kalau aku ke rumah temanku karena ada urusan. Untungnya Ibu percaya" ujar Yuna.

"Kau kemarin pulang dengan Rudi?" tanya Arya pada Yuna.

"Iya, bahkan Bang Rudi juga nunggu aku selesai kerja. Jangan salah paham, kebetulan Bang Rudi rumahnya dekat denganku sekarang" jelas Yuna dengan santai.

"Rumah kalian dekat? Apa maksudmu?" tanya Arya lagi.

"Bang Rudi itu tetangga baruku, dia baru pindah beberapa hari lalu" jawab Yuna.

Arya hanya berdecak kesal mendengar penjelasan Yuna. Dan di dalam hatinya ia berharap jika Rudi tidak berencana mendekati Yuna.

***

Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh, Arya dan Yuna akhirnya sampai di rumah Pak Murdi. Rumah Pak Murdi cukup besar dan halaman kebunnya luas, sehingga tidak perlu waktu lama untuk mencarinya.

Tanpa buang waktu, Yuna langsung mengetuk pintu rumah Pak Murdi. Terdengar suara sahutan anak perempuan yang kemudian membuka pintu dan menyambut kehadiran Yuna dan Arya dengan ramah.

"Abang dan Kakak cari siapa?" sapa anak tersebut dengan ramah.

"Kami mau menemui Ayahmu. Dia ada kan?" tanya Yuna dengan sopan.

"Ayah!!" teriak anak itu memanggil Pak Murdi.

Tak lama Pak Murdi muncul, dan ia sangat terkejut melihat Yuna yang sudah berada di depan pintu rumahnya. Pak Murdi kemudian menyuruh anaknya untuk menutup pintu dan juga ia mengusir Yuna dan Arya dari rumahnya.

"Ayah jangan usir mereka! Bukannya ayah selalu bilang kalau kita harus sopan sama orang? Kenapa ayah sekarang gak sopan dan ngusir Abang dan Kakak tadi?" tanya anak pak Murdi.

"Mereka orang jahat, kita gak perlu sopan sama mereka" ucap pak Murdi yang menipu anaknya.

Yuna dan Arya mendengar perbincangan pak Murdi dengan anaknya dari luar.

"Kami bukan orang jahat. Bukannya kamu masih mau lihat muka Abang? Aku berencana mengajakmu jalan-jalan dengan mobilku" ucap Arya berusaha membujuk anak perempuan pak Murdi.

Lihat selengkapnya