SOMEONE

SOS (Share Our Story)
Chapter #1

Bagian 1

Karena saldo ojek onlineku terbatas, aku memutuskan untuk memakai voucher promo yg tersedia. Tapi, itu ternyata hanya cukup untuk sampai di sebuah toserba dekat tempat kerjaku. Akhirnya, aku memesan gojol langgananku ke tempat itu. Beberapa saat kemudian, aku sudah berada di jalan menuju toserba tadi. Namun, saat hampir sampai tiba-tiba gojol yang kutumpangi berbelok arah. Aku baru sadar saat pengendara gojolnya mengonfirmasi lokasi tujuanku. Aku yang sedari tadi asyik terpaku dengan handphoneku mulai bingung karena kami sudah berada di lokasi yg tidak pernah aku lewati sebelumnya. Akhirnya, kami memutar arah untuk kembali dan mencari jalan menuju toserba dekat daerah tempat kerjaku.

Setelah cukup lama berkeliling, akhirnya pengendara gojol tersebut membawaku ke suatu lokasi yg sama sekali asing bagiku. Dia memintaku turun dari kendaraannya dan memberiku isyarat untuk mengikutinya. Tidak tahu mengapa aku spontan mengikuti pemuda yang sedang berjalan ke arah teman-temannya yang bertampang seperti preman di daerah itu. Dia berbincang sejenak dengan temannya tadi dan mengajakku menuruni tangga menuju suatu tempat seperti pedesaan. Aku spontan segera meraih dan mengamit lengannya seraya mengikutinya ke suatu tempat yg mulai banyak pohon bambunya. Aku serasa dibawa ke suatu kampung yang tersembunyi. Sepanjang perjalanan, pemuda tadi tak berhenti berbicara sambil menanyakan beberapa bahasa daerah serta istilah yang tidak aku mengerti sehingga membuatnya cukup bingung dan tertawa kecil melihatku yang juga kebingungan. Tapi, aku merasa kata-katanya nampak kurang lazim atau tidak pantas disebutkan. 

Tidak lama setelah itu, kami sampai ke suatu palang kayu yang tersusun berbentuk seperti atap yang miring ke bawah seperti perosotan. Tiba-tiba saja pemuda tadi sudah meluncurkan badannya ke bawah seperti sedang bermain serodotan dengan riangnya. Aku kontan bengong dan bingung melihat aksi nekatnya tadi. Kemudian, pemuda tadi menyuruhku untuk ikut turun ke bawah. Sepertinya dia sedang menguji keberanianku. Dengan cepat aku menuruni barisan palang kayu seperti serodotan tadi dengan mulus bahkan beraksi lebih baik darinya.

Lihat selengkapnya