Di depan cermin, Sam memandang dirinya yang sudah siap dengan penampilannya. Menggunakan setelan jas hitam ditambah dasi kupu yang melingkar di lehernya. Merasa penampilannya sudah sangat sempurna, Sam berjalan turun tangga untuk menghampiri tamu pesta yang berada di ruang utama Mansion.
Saat Sam naik ke atas panggung tepukan tangan para tamu mengisi seluruh ruangan, tatapan memuji ia rasakan saat kaum wanita melihatnya.
"Selamat malam semuanya, terima kasih telah menyempatkan waktu untuk menghadiri acara pesta saya. Hari ini, tepat usia saya menginjak dua puluh delapan tahun. Hanya itu yang bisa saya ucapkan. Dan, enjoy my party." sambutan Sam seraya tersenyum pada seluruh tamu pesta.
Sam turun dari panggung dengan langkah gontai ia menghampiri Dantey dan Zigian yang sedang meneguk wine. Ia ikut nimbrung dalam teguk meneguk wine bersama mereka, Zigian dan Dantey adalah rekan kerja sekaligus sahabatnya sejak SMA di Indonesia.
"Kemana kekasih mu Tey?"
Dantey yang mendengar pertanyaan spontan Sam langsung menoleh dan menatap Sam sekilas.
"Dia belum datang, sebentar lagi mungkin"
Zigian hanya bergeming di tempatnya sambil menyecap wine pelan. Zigian tipikal pria yang dingin dan ketus, membuat wanita yang akan mendekatinya mengurungkan niatnya.
Ponsel miliknya berdering dan bergetar pada saku celana, segera Sam mengambil dan melihat nama penelpon ternyata tertera nama Mamanya Fanda.
"Sam, hari ini kau berulang tahun nak. Maaf Mama tidak bisa merayakan hari jadimu, disini Mama hanya bisa mendoakanmu"
"Iya Ma tak apa, terima kasih"
"Sam, kapan kau pulang ke Indonesia?"
"Sam akan pulang secepatnya tapi tidak untuk waktu sekarang ini"
"Kau selalu berbicara seperti itu, dan kau telah membohongi Mama! Mama selalu menunggumu sampai waktu yang kau janjikan itu terlewat masanya. Segera kau pulang ke Indonesia atau Mama akan menutup perusahaan Papamu itu dan kau tidak akan menjadi GM lagi." Sam meringis ngeri. Ia tidak mau perkataan Mamanya menjadi kenyataan.
"Mama, kau bercanda. Kali ini Sam akan tepati janji Sam, bersab--"
"Mama sudah cukup sabar Sam, lebih baik kau buktikan janjimu itu!"
Sam tertawa kecil mendengar kekesalan Mamanya "Tentu, Sam akan membuktikannya pada Mama. Tetapi pekerjaan Sam sangat menumpuk akhir-akhir ini," Sam tersenyum "Sebenarnya aku tidak sibuk, tetapi aku akan mencari wanita terlebih dahulu untuk membawanya pulang ke Indonesia sebagai menantu mu Ma, agar kau tidak menjodohkanku" Sam membatin.
"Baiklah, awas saja kalau kau tidak menepatinya Sam" Sam hanya berdehem seraya mematikan sambungan teleponnya.
Segera ia kembali ke tempat semula, saat Sam kembali Dantey dan juga Zigian tidak lagi berada di tempatnya. "Mungkin mereka bersenang-senang" gumam Sam seraya mendekat dan mendudukan dirinya di kursi pantry.
Mata Sam menjelajah seisi ruangan tempat di adakannya pesta, sontak sorot matanya menangkap ke arah pintu utama mansionnya, terlihat seorang wanita berpakaian aneh. Mengenakan dress hitam selutut, di tutup dengan jas kerja dan sepatu sneakers. Sam menduga itu bukanlah staff di perusahaannya melainkan orang asing yang menyusup ke pestanya.