Somewhere in Hannamone

Adiba
Chapter #2

1


Sepasang sepatu yang dibuat sepenuh hati oleh perempuan penyuka warna hijau belalang untung belum dipakai Anna. Jari kakinya ikut senang menyapa pasir pantai putih yang selalu disinari jingga. Anna melihatnya setiap sore hari dari jendela kamarnya.


Lupakan ruangan serba putih bodoh yang beberapa menit lalu ditinggalkan Anna. Kamar kesayangan Anna berada di lantai 2. Satu satunya petak dengan sedikit warna putih. Berbeda dengan cat lainnya yang teroles di sepanjang bangunan seluas 3,9 hektare itu.


“HAHAHAHA!!” kukatakan Anna tidak gila. Dia hanya sangat senang. Dan berhasil membayangkan raut terkejut Mamanya ketika mendapat kabar, putrid semata wayangnya hilang.


99% Anna yakin. Papanya mengira kalau Anna diculik. Mengapa? Dapat dilihat dari pembatalan rencana Papa Anna untuk melangsungkan pernikahan Anna dengan putra mantan kelompok jabatan fungsional Dinas Pemadam Kebakaran Kota. Ya, dulunya itu karena beliau sekarang adalah Pembina Utama Madya / IVD dan diangkat sebagai Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota. Anna mendengar itu hanya sementara. Siapa yang tidak tahu tragedi jembatan hati? Kepala Dinas Pemadam Kebakaran yang dulu ditemukan tak bernyawa setengah mendapat panggilan yang diduga palsu bahwa ada kucing terjebak di sisi tiang jembatan. Naas, setelah tim penyelamat bersama truk merah khas itu sampai menyusul Pembina Utama Muda / IVC itu yang memang sejak menerima laporan berada di jembatan, beliau sudah kehilangan hatinya.


Ini bukan masalah kasta apalagi jabatan semata. Lihatlah! Keluarga Anna sangat kaya. Lagipula, Papanya setuju menjodohkan Anna dengan laki laki bernama Faizo itu karena cerita masa kecil yang selalu diberi penghargaan tinggi oleh pemilik ONE Enterprises itu. Sebuah kecelakaan industri yang membuat perusahaan Kakek Anna bangkrut, member arti lain bagi Papa Anna. Itulah mengapa dengan darah ambisi dari usia muda, Anbiya One mendirikan ONE Enterprises yang merupakan perusahaan penelitian dan pengmbangan yang digunakan untuk keperluan industry. Perusahaan ini mempelajari, meneliti dan mengembangkan pembangkit listrik fisi dan fusi mekanis yang lebih bersih.


Anna sendiri sangat siap untuk meneruskan green company milih Papanya. Namun, dia tidak ingin cepat menikah. Anna tidak benci menikah. Anna hanya sadar dia masih wanita muda yang memimpikan kisah romansa manis yang menjadikan tidak ragu mengucap janji suci.


“Bukankah kau seharusnya ada di pesta pernikahan saat ini?” kalimat sarkas itu mengganggu Anna.


Siapa dia?


“Kau memakai gaun yang tidak seharusnya dipakai saat ke pantai. Dan 1,45 Kilo meter dari sini ada rumah besar yang tengah menggelar pernikahan,” pria tegap dengan atasan hanya kaos dalam berwarna hitam itu melanjutkan kata katanya setelah kepala Anna menoleh ke arahnya.


“Sok mutusin. Kalau saya tengah foto PRE wedding dan konsepnya- konsepnya adalah harus di pantai-“


“Dengan kau hanya sendirian?” ucapan Anna dipotong. Logika mematahkan kebohongan lugu.


“Lalu bagaimana dengan kau?” balas Anna melempar topik baru. Berbarengan dengan satu langkah mundur ke belakang. Anna takut tentu saja. Tampilan orang asing ini sangat tidak asing. Mirip pemeran utama yang tampan namun, dibalik itu semua ada rahasia kalau dia adalah seorang psikopat berdarah dingin.


Kaki tanpa alas seperti Anna itu juga ikut melangkah. Bedanya maju satu langkah untuk menjaga jarak seperti sebelumnya, “saya terlambat ke tempat kerja karena mobil saya mogok.”


Aneh. Tapi cukup logis. Anna melihat sekitar 10 meter dari batu karang besar yang tadi menjadi tempat bersandarnya ada mobil jeep kotor. Warna hitamnya matching dengan kaos dalam pria bergaya berdiri sok keren ini.


“Kau hantu penunggu lautan?” sigap Anna bersembunyi di balik batu besar tak beraturan. Jika pria itu tetap mendekat dan berhaasil maka dia benar benar hantu karena dapat menembus si padat batu mati ini.


“Saya punya bayangan.”


“Dan kakimu menapak tanah.”


Lihat selengkapnya