Song in the Wind

Bentang Pustaka
Chapter #2

Prolog

Gerimis merinai pelan. Bulir-bulir airnya yang kecil menjatuhi tanah. Musim dingin masih menyelimuti langit Birmingham. Hujan dan salju sering kali turun pada saat yang tak terduga. Padahal, siang tadi cuaca sangat cerah, dan sore ini langit sudah berubah mendung.

Aleyna, seorang gadis Indonesia yang menuntut ilmunya di Birmingham, tampak serius membidik gambar lewat kameranya. Ia bukan seorang fotografer andal maupun fotografer bayaran, ia hanya suka dengan fotografi. Hobi barunya sejak enam bulan lalu menginjakkan kaki di kota ini.

Gadis itu sedang mengambil gambar di tepi danau yang ada di Cannon Hill Park. Setiap akhir pekan, Aleyna akan meluangkan waktunya untuk bersantai di tempat ini. Taman ini merupakan tempat wisata yang sangat diminati banyak wisatawan lokal maupun asing. Namun, bukan itu alasan utama mengapa Aleyna suka tempat ini. Ia hanya suka kedamaian yang ada di taman ini. Ia suka melihat rimbunnya pepohonan yang tumbuh walau saat ini pepohonan itu tampak meranggas karena musim, bunga-bunga yang akan bersemi pada musim semi, lalu danau yang terlihat tenang. Beberapa pengunjung akan menaiki sampan dan mengarungi luasnya danau.

Aleyna menunduk, melihat hasil gambarnya. Tak buruk, pikirnya. Gadis berambut panjang itu kembali mencari sesuatu yang bagus untuk dipotretnya. Matanya mulai melihat ke sana sini. Setidaknya, ia ingin mengambil beberapa gambar lagi sebelum kembali ke flat. Mungkin Sarah—teman satu flatnya—akan cemas karena ia belum kembali.

Lihat selengkapnya