SONGKO

M A R U T A M I
Chapter #35

Chapter 35

Suryo menghilang di balik gelap yang menutupi hutan.

Geti tidak mengejarnya. Dia terus mengecap darah segar daru warga yang baru saja ditikamnya. Melumat perlahan darah dengan lidah. Menjilatinya sampai wajah gadis itu tak lagi nampak sebagai manusia. Dia bukan drakula, namun jiwanya sudah dirasuki iblis. Haus dengan darah dan naluri membunuhnya terus bergejolak.

Dari jalan setapak terdengar sayup suara orang yang sedang ngobrol. Suara langkah kaki dan gonggongan anjing itu membuat Geti menoleh. Dia harus segera pergi dari tempat itu dan meninggalkan jasad warga yang telah dikoyaknya dengan belati.

Perlahan, gadis songkok itu menyingkir. Bersembunyi dengan jubah hitamnya. Gelap menyembunyikan Geti dari pandangan warga yang belum menyadari jika di depan mereka ada tubub bersimbah darah.

"Malam ini harus ditangkap perempuan itu!" ujar warga yang menenteng tali pengikat anjing. Dia berjalan pelan ke arah tempat pertama.

"Iya, kampung sudah tidak aman. Banyak korban mati dengan cara mengenaskan. Kalau sampai tertangkap, dia harus disiksa." Seorang warga lain mengepalkan tangan.

Gog! Gog! Gog...Gog!

Anjing yang mereka bawa tiba-tiba menyalak kuat. Berusaha lari dan melepaskan dari ikatannya. Tatapan mata anjing itu diarahkan ke jalan di depannya yang masih tertutup gelap.

"Lepaskan dia! bisa saja anjing itu melihat songkok!" warga di belakang meminta temannya itu melepaskan anjing.

Benar saja, tidak lama tali pengikat di lepas, anjing hitam itu langsung berlari dengan cepat menerjang gelap di jalan setapak. Dia terus menggonggong seraya mengajak dua tuannya itu ikut berlari.

Melihat anjing yang terus menyalak, warga itu ikut berlari dengan cepat. Mereka tidak lagi mengarahkan senter yang dipegangnya ke jalan. Tanpa sengaja, salah satu warga itu tersandung dan jatuh.

"Anjing!" umpatnya. Lalu tangan kiri yang memegang senter lantas mengarahkan lampu itu ke arah kakinya.

Warga itu langsung kaget ketika dia melihat tubuh di tengah jalan dan penuh dengan darah."Mayat! Ada mayat!" teriak warga memanggil temannya yang masih jauh di belakang.

Mendengar rekannya berteriak mayat. Orang yang tidak jauh dari tempat itu lantas berbondong-bondong lari mendekati suara teriakkan.

Lihat selengkapnya