Suryo tidak membawa Geti ke bawah jembatan. Dengan jalan setapak di pesisir pantai, pria itu membawa pergi Geti jauh meninggalkan desa Kalasuge dan mengarah ke Manganitu. Rencananya, Suryo akan menahan adiknya itu di sebuah gedung tua yang dulu pernah menjadi markas portugis ketika menjajah Indonesia. Sebelum terang, dia harus sudah sampai di sana.
Meski tergopoh dan berjalan pelan. Suryo berhasil mengamankan adiknya dari incaran warga. Sampai di desa Gunung, Belae. Geti langsung diasingkan di sebuah ruang kosong di gedung tua itu. Dengan rantai besar yang disiapkannya, Suryo mengikat tangan dan kaki adiknya itu. Bagian leher juga diikat dengan kalung besi yang dikaitkan ke dinding.
Cara ini dipilihnya agar Geti tidak lepas ketika malam hari. Sebab, dia bukan lagi manusia seutuhnya. Jiwanya telah dirasuki iblis yang selalu haus dengan darah dan nyawa manusia.
Warga gagal menangkap Geti dan kehilangan jejak. Mereka kembali ke kampung dan mengurus dua warga yang tewas ketiak mengejar Songkok. Kapita Lao dengan sendu mengatakan pada warga untuk terus melakukan jaga malam. Sebab, dia yakin jika songkok masih hidup.
Sementara itu, Suryo mulai kewalahan melihat Geti yang terus meronta dan berusaha menarik ikatan dan rantai di lehernya. Dia tidak mampu menenangkan adiknya yang memang sudah menjadi sosok yang berbeda.