Navid tidak pernah merasa sekuat ini.
Bukan karena dia punya senjata. Bukan karena dia tahu rahasia besar. Tapi karena dia—yang selama puluhan tahun dianggap beban dalam dunia gelap—akhirnya menjadi cahaya bagi sesuatu yang lebih besar dari dirinya.
Sejak malam denting itu di radio, perintah-perintah kecil mulai datang, tapi bukan dalam bentuk instruksi langsung.
Mereka hanya kirim bunyi-bunyian. Rekaman malam. Suara roda. Klakson dari kejauhan. Dan Navid menerjemahkannya sendiri.
Ia mencatat segalanya di kepalanya:
Jumlah tikungan yang menanjak
Batu besar yang bergeser tiap musim
Anjing liar yang suka tidur di persimpangan
Pos pemeriksaan di mana penjaga suka tidur sambil radio menyala
Navid tidak menulis, tidak memotret. Tapi ia menyisipkan kode lewat cara yang tak seorang pun curigai:
Satu klakson panjang, dua pendek = Jalan aman