Sopir buta yang membawa Cahaya

Lestiyani
Chapter #10

Bab 10: Aroma yang Tidak Pernah Hilang

Di sebuah kota kecil yang tak pernah disebut dalam peta wisata, di ujung dataran berkabut Eropa Timur, seorang pria buta membuka toko parfum sederhana.

Nama tokonya: "Ruh Zarf" — yang berarti Wadah Jiwa.

Ia tidak pernah menyebut namanya kepada pelanggan. Tapi semua orang memanggilnya dengan satu julukan yang aneh:

"Penjaga Bau Kenangan."

Karena setiap pelanggan yang datang, entah tua, muda, kaya, atau kesepian, ia bisa tahu suasana hati mereka hanya dari langkah kaki dan napas.

“Kau baru kehilangan seseorang.”

“Kau terlalu banyak menyimpan kemarahan di kantung jaketmu.”

“Kau pakai parfum mahal, tapi bukan itu yang kamu rindukan, ya?”

Orang-orang tertawa. Menangis. Lalu membeli botol parfum kecil berisi cairan jernih yang tak bisa mereka gambarkan aromanya.

---

Navid tak pernah menyebutkan siapa dia.

Di ruang belakang tokonya, hanya ada dua benda peninggalan masa lalu:

1. Radio tua tanpa antena, dengan lubang kecil di sisi kanan. Sudah tidak berbunyi selama bertahun-tahun. Tapi ia tak pernah membuangnya.

Lihat selengkapnya