Abigail berada di tempat yang, entah lah semuanya dipenuhi oleh kabut. langit pun kelabu. ia sendiri, menoleh ke semua arah, mengkerutkan alis bingung. dia dimana?
"mama..."
telinganya mendengar suara samar dari arah depan, ia menyipitkan matanya, dan sedikit merendahkan tubuhnya. lumayan lama, suara itu tidak terdengar lagi.
sampai tiba-tiba, dia mendengar lagi, namun kini lebih keras dan jelas, bukan, bukan suara biasa seperti tadi ni lebih seperti teriakan dan tak lama setelahnya suara tembakan terdengar. Abigail refleks berjongkok dan menaruh kedua tanganya di atas kepala. Dia memejamkan matanya, terlalu takut.
dan, seseorang menepuk lumayan keras bahu Abigail.
"aakhhhh..!!" Abigail terbangun karena jeritannya sendiri, ia terduduk. dan memandangi Krista yang berada di sampingnya dengan wajah terkejut. keringat dingin mulai keluar dari pelipisnya, dia menarik nafas dan membuangnya. Dan tak sadar jika tangannya yang digenggam oleh Krista bergetar hebat.
suara isakan terdengar, gak lama habis itu Abigail dipeluk sama Krista, lama dan ternyata Krista menangis disana.
"kris..?"
gak dijawab, Krista masih terus nangis, sesegukan.