laki-laki itu terbangun karena cahaya matahari yang masuk lewat celah-celah tirai jendela kamarnya, dan itu silau. Dia mengernyit, menyibak selimut tebal abunya.
"jam berapa sih?" ucapnya sendiri, mengambil hpnya dan mengecek jam. Pukul 7 pagi, hari ini minggu, orang biasanya gak bakal bangun sepagi ini kalo hari minggu, laki-laki itu mengacak-acak rambutnya. tangannya masih memegang kepalanya saat tiba-tiba pintu kamarnya terbuka, lalu muncul kepala seorang perempuan tua dengan rambut sebahu tengah tersenyum cerah ke arah laki-laki itu.
"tumben bangun pagi" ucapnya, masuk ke dalam kamar.
si laki-laki itu tidak menjawab, hanya berdeham dan bangun dari duduknya, berniat membereskan kasur.
"mama lagi buat macaron, kamu suka kan?"
"aku gak suka makanan manis"
"ohh benarkah? sayang sekali, mama sudah membuat banyak" wajahnya memelas, dan kepalanya mengangguk-angguk.
si laki-laki itu melirik, ada perasaan tak enak namun dia berusaha menyingkirkannya, dia pura-pura sibuk dengan membereskan kasurnya. Mereka berdua masih terdiam, cangggung. "baiklah, mama ke dapur lagi ya, udah mama siapain sarapan buat kamu", setelahnya perempuan itu keluar.
meninggalkan si laki-laki itu sendiri yang diam-diam melihat kepergian mamanya.
"astaga...ini tak mudah" lirihnya.
***
Abigail bangun pagi, dia menyikat giginya dan mencuci mukanya, tidak mandi. Dia keluar dari kamar, pergi ke dapur berniat menyiapkan sarapan, untungnya Krista belum bangun, selama saat dirinya sakit, Krista yang selalu membuatkannya makan. Mereka sama-sama jago kalo masalah dapur, karena dulu, saat Abigail kecil, ibunya kadang selalu mengajaknya untuk memasak bersama, terus mengajarinya. Dan abigail ajarin lagi ke Krista, dan ya, akhirnya jadi sama-sama udah terbiasa sama masalah dapur.
Abigail buat eggs benedict, memang sedikit ribet, dan gak tahu kenapa hari ini dia lagi rajin jadi maunya yang ribet-ribet. Abigail bawa 2 piring eggs benedict ke meja makan, habis itu pergi ke kamarnya Krista, mengetuk pimtunya.
"honey~ bangun kuy, gw udah buatin sarapan buru"
hening, gak ada jawaban dari dalam terus Abigail deketin telinganya ke pintu, samar-samar dia denger suara orang lagi ngobrol
"Kris.." tetep gak ada jawaban
Abigail mendengus, akhirnya dia buka pintunya, dan matanya melotot kala melihat Krista yang tertidur dengan mulut sedikit terbuka, selimutnya yang sudah tak berbentuk di bawah kasur dengan laptop yang masih menyala di samping Krista.
"bandel banget ya lu! heh! bangun gak lu" Abigail udah ngamuk-ngamuk sambil ngambil selimut di bawah kasur, melipatnya dan menyimpan laptop yang sudah dimatiiin di atas meja belajar . Habis itu dia langsung loncat ke kasur, ngerusuh dengan loncat-loncatan disana, Krista udah kegonjang-ganjing, mukanya komuk banget gara-gara kaget.