APALAH artinya hidup tanpa kenangan? Kamu pun punya beragam kenangan. Ada kenangan manis, ada kenangan menyesakkan yang selalu membayangi masa kinimu dan mungkin masa depanmu, juga ada kenangan yang membuatmu ingin mengubah masa lalu. Kenangan bisa menghidupkan seseorang yang kamu sayangi di hatimu selamanya, walau dia telah jauh sekalipun. Kenangan layaknya kayu bakar, membuat api tetap menyala, menghadirkan sosok itu dalam pikiranmu.
Bagi Janitra, kenangan ibarat bola tersepak, lalu menggelinding ke gawang di detik-detik akhir pertandingan. Jika kenangan itu manis, sama halnya seperti bola masuk ke gawang lawan yang membuat Janitra bersorak gembira. Namun, jika kenangan menyiksanya, tak beda dengan bola menggelinding ke gawang sendiri. Itulah yang tengah dirasakan gadis manis yang baru saja lulus SMA ini. Di tepi sebuah tanah lapang pinggiran Jogjakarta, gadis itu memandang senja dengan tatapan kosong. Raganya memang ada di tempat itu sekarang, tetapi jiwanya terbawa pikiran entah ke mana.
“Tra, enggak ikut main bola?” Nakula, sepupu Janitra ikut menepi dari tengah lapangan. Cowok itu menyeka keringat yang membasahi pelipis dan dahinya.
Janitra menjawab dengan gelengan. Kemudian, dia melepas dan meletakkan kedua sandalnya sejajar di atas tanah tanpa rumput di bawah kakinya. Sejurus kemudian Janitra duduk di atas sandal itu dengan kedua lutut di depan dada.
“Tumben ...,” ucap Nakula sambil mengacak rambut tipisnya sendiri.Keringat keluar dari sela-sela jarinya.
“Lagi males,” jawab Janitra asal. Matanya sama sekali tak menatap Nakula.
“Wuih, ceritanya lagi galau, nih?”