Tangannya bergerak dengan lincah menggores kata dengan tinta hitam, bibir yang bersenandung mengikuti nada dari lagu Ed Sheeran berjudul How would you feel yang sedang ia dengar. Senyuman terbit dari ujung bibir kala menuliskan kalimat indah.
Sebuah adegan drama yang sedang ingin ia bayangkan. Pernyataan cinta dari pria yang menurutnya sangat romantis. Berdansa ditengah taman dengan gaun dan tuxedo yang melengkapi mereka.
"Aku memang tidak sempurna. Tapi maukah kamu menemani ku sampai akhir? Aku tidak bisa memberimu istana, tapi aku dapat membangun istana itu jika dengan mu" ujarnya.
Wanita tersebut tersipu malu, menenggelamkan wajahnya dibahu sang pria.
"Bagaimana Gem?"
Gemma melepas earphone nya, ia melihat sekeliling kelas dengan perasaan gelisah. Napasnya tiba-tiba memburu mencari suara. Ia melihat buku catatan dengan satu paragraf tertulis disana.
"Pagi semuanya" sapa Heriko.
Gemma mencoba menetralkan napas yang masih memburu, pening menyergapnya dengan cepat.
"Gem, lo gapapa?" tanya Pau melihat Gemma sedikit bertingkah aneh.
Gemma melambaikan tangannya tanda ia baik-baik saja, mulutnya terasa kelu untuk berbicara.
Sebenarnya Gemma tidak tahu mengapa ia bertingkah seperti itu. Sebuah bisikan yang terdengar nyata, bahkan hembusan napasnya terasa di telinga Gemma.
Saat napasnya mulai stabil, ia meminum air mineral yang dibawanya demi meredakan panik yang sedang ia rasa.
Mas Heri sudah menghidupkan proyektor, layar tersebut menampilkan contoh skenario sebuah film. Ia akan menjelaskan cara membuat skenario.
"Premis, basic story, sinopsis, terakhir skenario. Bagaimana cara membuatnya?" ucapnya.
"Premis adalah inti dari cerita kalian yang berisi maksimal 2 kalimat. Basic story jika dalam novel seperti sinopsis yang hanya berisi maksimal 2 paragraf"
"Sinopsis adalah jalan cerita kalian. Sedangkan skenario itu sebagai pedoman, tujuannya untuk mempermudah saat syuting. Skenario berisi waktu, lokasi, dialog, aksi, dan tidak ada yang ditutupi"
Gemma menulis dengan semangat penjelasan yang diberikan mas Heri, sedangkan teman-temannya hanya mengabadikan materi tersebut dalam ponsel.
"Kalian lihat, langkah pertama membuat skenario. Buka word, lalu pilih no space, font courier new. Itu langkah dasar, selanjutnya.." jelas mas Heri memberi pengertian penulisan naskah sebuah drama.
Jam matkul PND* (Penulisan Naskah Drama) akan selesai sebentar lagi. Sebelumnya mas Heri meminta pada mahasiswanya untuk membuat sebuah cerita dengan genre bebas, cerita tersebut harus lengkap dari premis hingga skenario.
"Selesai kelas kita kumpul dulu" ucap Vena yang berbisik pada Gemma.
"Saya kira cukup sampai disini, jangan lupa tugas yang saya berikan tadi. Skenario hanya 1 lembar, tidak lebih. Selamat pagi" ucap mas Heri sebelum dirinya keluar ruangan.
Gemma membenahi perlengkapan yang tadi ia gunakan, memasukan semuanya ke dalam tas ransel miliknya.
"Nangley kumpul dulu yuk di Starbucks" teriak Luki memulai aksinya memancing Dipta.
"Eh eh, Ayo kelompok gue kita kumpul di Hollywings" balas Dipta.
"Mabok lu di Hollywings" balas Luki tak mau kalah.
"Iyalah, biar rame ada musiknya. Hahaha" balas Dipta sembari tertawa sebelum keluar dari ruangan.
"Ayo Starbucks" Wisnu sudah berdiri disamping Luki dengan menggendong tas ransel navy miliknya.
"Canda doang Nu" Wisnu sedikit menurunkan pundaknya.
"Ah Luki cuma bercanda doang, katanya kumpul di stakkkk" teriak Wisnu yang segera Luki bungkam dengan telapak tangannya.
"Diem Nu, nanti gue beliin starbucks" ucap Luki yang membuat Wisnu tersenyum.
"Gemma mau?" tawar Luki yang dihadiahi gelengan kepala.
"Engga, makasih. Kurang suka kopi gue" tolak Gemma.
"Nanti kita sharing aja Gem, gue juga ga bakal bisa habis sendirian" Wisnu mengedipkan matanya yang membuat Gemma tertawa.
Namun Gemma agak takut jika Hira melihat tingkah Wisnu tadi. Bisa diajak duel dirinya dengan Hira.
Kelompok mereka memutuskan untuk berdiskusi di lobi kampus dengan formasi melingkar. Semua anggota kelompok mengeluarkan keinginannya, lebih banyak menginginkan sebuah naskah drama.
"Tentang selingkuh aja, sekarangkan lagi viral tuh" ujar Made.
"Gue kemarin habis nonton drakor, gimana kita bikin kisah cinta seperti itu" usul Anggi.
"Secret Admirer aja" usul Lila.
Gemma masih belum menemukan yang tepat untuk mengeluarkan ide ceritanya. Sebenarnya lebih kepada takut untuk mengeluarkan idenya. Kelompok ini menginginkan cerita drama, namun ia sendiri kurang puas saat menulis drama.
Perempuan tersebut ingin membuat sebuah film deja vu, namun ia belum tahu bagaimana cara menyampaikannya. Teringat sebuah film yang baru saja ia lihat trailernya di youtube saat mencari referensi, film berjudul Happy Death Day sangat menarik minatnya.
Disentuhnya bahu Wisnu untuk meminta saran. Menurutnya Wisnu yang selalu mengerti apa yang ia inginkan.