Bagaimana aku bisa jatuh cinta, jika membuka hati saja aku masih belum bisa. Karena sampai saat ini hatiku masih bertanya siapkan aku untuk jatuh cinta lagi.
•••
Setibanya Airin di rumah, dia terus saja memikirkan perkataan Rafa sewaktu di taman tadi. Dia merasa masih sulit membuka hatinya tapi perkataan Rafa tadi ada benarnya juga, dia tidak boleh terus-terusan berharap pada Arfi yang sudah tiada, dia harus membuka lembaran baru untuk hidupnya. Namun pertanyaannya adalah siapkah dia untuk jatuh cinta lagi?. Siapkah dia untuk menata ulang hatinya yang sudah lama kosong?, siapkah dia untuk menerima orang lain yang akan singgah di hatinya? Airin masih belum yakin tentang itu semua. Tapi ia perlu mencoba bukan? dia tidak bisa pasrah pada keadaan.
Airin mengambil tas selempangnya dan berjalan keluar dari rumah,namun baru saja dia sampai didepan gerbang rumahnya tiba-tiba saja dia dikejutkan dengan kehadiran Disa yang sudah ada dihadapannya sambil tersenyum. Airin pun membalas senyum itu walau dia masih bingung dengan kedatangan Disa ke rumahnya.
"Loh Dis kamu ngapain disini?" tanyanya heran.
Disa menggaruk kepalanya yang tidak gatal "Gini kak, aku kesini mau ngasih ini tapi kakak bukanya nanti setelah aku udah pulang ya.. " jawab Disa sambil menyerahkan sebuah kotak kepada Airin.
Dengan ragu Airin menerima kotak itu. "Makasih Dis sebelumnya tapi kotak ini dari siapa?"
Disa menggigit bibirnya gugup "Emm itu dari kak Arfi, sebelum dia meninggal kak Arfi nitipin kotak ini sama aku buat kak Airin tapi maaf Disa baru bisa kasih sekarang kak"
Airin tersenyum simpul lalu memegang pundak Disa "Nggak apa-apa kok Dis kakak ngerti, tapi apa isi kotak ini Dis? "tanyanya sembari menatap kotak yang ada ditangannya
Disa menggeleng pelan "Disa juga nggak tau kak, kalo gitu Disa pulang dulu ya kak nanti dicariin Mama l" ucap Disa
Airin mengangguk "Iya Dis titip salam buat Mama ya.."
"Pasti kak"
Kemudian Disa pun berjalan menjauh meninggalkan Airin yang sedang memegang kotak ditangannya. Airin menatap kotak itu dengan kening berkerut karena memikirkan kira-kira apa isi dari kotak itu.
Dengan pelan Airin membuka kotak itu, matanya terbelalak ketika melihat isi kotak itu yang ternyata adalah barang-barang dan foto kenangannya dengan Arfi selama ini. Air mata Airin langsung jatuh ketika mengingat semua kenangan itu, dadanya menjadi sesak dan sulit untuk bernafas, rasanya begitu sakit ketika melihat foto kenangannya dengan Arfi dulu. Itu semua mengingatkannya pada Arfi laki-laki yang sangat Airin cintai sampai sekarang ataupun nanti.
Airin menghapus air mata yang masih mengalir dipipinya dengan cepat, lalu pandangannya jatuh pada sepucuk surat yang terselip diantara barang-barang dalam kotak itu. Airin mengambilnya dan langsung membaca isi dari surat itu.
to My Love Airin
Hay sayang apa kabar aku harap kamu baik-baik saja. Aku minta maaf sama kamu karena nggak bisa menepati janji aku untuk selalu ada bersama kamu. Aku minta maaf dihari anniversary kita ini aku harus pergi meninggalkan kamu selamanya. Aku yakin kamu pasti sedih gara-gara aku tapi sungguh Ai aku sudah tidak kuat dengan ini, waktu ku tinggal sedikit lagi. Ai apapun yang akan terjadi nanti setelah aku pergi aku harap kamu selalu bahagia ya.. aku mau kamu selalu tersenyum dan tertawa bahagia walau pun tidak bersamaku. Aku mohon jika aku pergi jangan pernah menangisi kepergianku karena aku pergi dengan membawa cinta sejatiku yaitu cinta kamu Ai.
Jika nanti aku sudah tiada aku minta kamu harus bisa mencari pengganti aku sayang jangan sampai kepergianku membuatmu terpuruk, karena kebahagiaanmu adalah kebahagiaanku juga. Aku berdoa semoga kamu bisa mendapatkan laki-laki yang jauh lebih baik dari pada aku. Terima kasih juga Ai karena kamu sudah mendampingi aku selama dua tahun ini. Mungkin kita memang tidak bisa bersatu di dunia ini tapi aku berharap jika kita akan bersatu di surga nanti. Aku cinta kamu Ai sangat mencintai kamu, kumohon jangan ragukan itu.
I Love You Airin sayang aku selalu cinta kamu selamanya.