Soulmate

nanik widiana
Chapter #12

12. Hujan

Biarkan hujan ini membasahi tubuhku, Biarkan hujan menyembunyikan air mataku supaya kamu tak perlu tahu betapa sakitnya hatiku karena dirimu.

•••

Sebulan berlalu sikap Airin kepada Mario dan Rafa pun masih seperti biasa, seperti tidak ada apapun yang terjadi. Namun kini Airin lebih memilih menghindari Mario untuk sementara waktu sampai hatinya benar-benar merelakan Mario untuk Jeni. Namun kenapa rasanya begitu sulit untuk melepas Mario, apa karena dia sudah terbiasa bersama laki-laki itu? Airin tidak tahu.

Airin sadar mungkin seharusnya dia tidak mencintai Mario, tetapi perihal hati siapa yang tahu akan berlabuh kemana. Airin hanya mengikuti alur hatinya menuju kemana dan ternyata berhenti pada Mario. Padahal jelas-jelas ada Rafa yang selalu di sampingnya setiap saat, tapi sampai sekarang pun Arfi masih menjadi cintanya dan selamanya pun akan begitu. Nama Arfi masih tersimpan di hatinya.

Yang masih Airin bingungkan sekarang adalah dia kerap kali melihat Jeni jalan bersama laki-laki lain selain Mario dan pula mereka tampak begitu mesra. Awalnya Airin masih berpikir positif mengenai Jeni, mungkin itu saudara atau sahabat Jeni sendiri. Namun di lain hari dia melihat Jeni jalan dengan laki-laki yang sama, bedanya kali ini dia mendengar dengan jelas bahwa Jeni memanggil laki-laki itu dengan panggilan sayang. Airin terus mengikuti Jeni dan laki-laki itu kemana mereka pergi dan Airin dikejutkan ketika Jeni mencium pipi laki-laki itu. Airin semakin yakin jika ada hubungan khusus diantara mereka. Hubungan yang disembunyikan oleh Jeni di belakang Mario, jika dugaannya ini benar berarti selama ini Jeni telah mengkhianati Mario-sahabatnya, Airin tidak akan membiarkan Jeni berlaku seperti ini pada Mario.

Airin tahu Mario bukanlah laki-laki yang mudah jatuh cinta terbukti Mario hanya memiliki mantan yang mampu di hitung dengan jari, dan semua mantan Mario Airin sangat mengenalnya dengan baik. Tapi kenapa sekarang Mario memilih Jeni sebagai pacarnya bahkan dari awal bertemu dengan Jeni, Airin merasa ada sesuatu yang membuat Airin kurang percaya pada gadis itu.

Kesan pertama Airin pada Jeni mungkin kurang baik tapi entah itu hanya perasaan Airin saja atau memang Jeni memiliki niat khusus mendekati Mario. Jika kenyataannya benar bahwa Jeni mengkhianati Mario, Airin adalah orang pertama yang akan membela Mario mati-matian karena Airin merasa Mario tidak pantas untuk dikhianati seperti itu. Airin berjanji akan selalu berada di samping Mario, menemani Mario sampai kapan pun, kecuali jika takdir yang memisahkan mereka berdua.

"Rin makan coklat mulu nggak takut gemuk apa" ucap seseorang dari belakang Airin.

"Nggak" jawabnya singkat sambil memakan kembali coklat ditangannya.

"perut karet lo.. "

"biarin kan gue yang makan Raf jadi lo nggak usah ribet "

"dibilangin juga" gerutu Rafa kesal karena sifat keras kepala Airin, gadis yang sampai sekarang masih dicintainya meskipun waktu itu cintanya sudah ditolak mentah-mentah oleh Airin. Tidak apa ditolak yang penting dia masih biaa mendampingi Airin, kapan pun itu.

Krriiiing

"Pulang yuk” ajak Rafa

"Duluan aja Raf, gue masih ada urusan bentar" jawabnya

"Yaudah gue duluan Rin "Airin mengangguk

Kemudian Airin segera bergegas mencari Mario yang ia yakin sedang bersama Jeni. Dari kejauhan Airin dapat melihat Mario sedang berjalan berdampingan dengan Jeni. Airin berlari kearah Mario dengan tergesa-gesa, kemudian berhenti tepat didepan Mario dan Jeni.

"Mario..." Ucapnya dengan nafas yang tersengal-sengal.

Kening Mario berkerut "Loh Ai lo ngapain disini? kok belum pulang?" tanya Mario heran melihat Airin yang masih berada di sekolah. Karena Airin jarang sekali betah berada di sekolah, biasanya gadis itu akan segera pulang jika bel pulang sekolah sudah dibunyikan. Entah pulang bersamanya atau dengan Rafa. Memang beberapa hari belakangan ini Mario kerap kali melihat Airin pulang diantar oleh Rafa, tapi Mario berpikir bahwa itu wajar saja jika seorang sahabat mengantar sahabatnya.

"Mario lo udah dibohongin Jeni selama ini "

"Hah?!lo ngomong apaan sih Ai?”

"Lo itu diselingkuhin sama dia Yo"

"Rin lo apaan sih jangan fitnah deh mana mungkin gue selingkuhin Mario” ucap Jeni membela dirinya. Airin pun semakin kesal dibuatnya.

'Dasar muka dua' batin Airin kesal

Lihat selengkapnya