Soundtrack : Melody

Flaminstalized
Chapter #11

Awal Kedekatan

“Bri, lo dulu butuh waktu berapa lama move on dari mantan?” Brian yang saat itu tengah mengoleskan selai pada rotinya mendadak berhenti dan menoleh cepat pada Wira.

“Oh, lo udah mau move on nih ceritanya? mau gue kasih tips move on dari mantan gak sekalian tips deketin gebetan?” Brian menaik turunkan kedua alisnya dengan wajah usil membuat Wira menyesal telah bertanya padanya.

“Gue cabut dah!” Wira beranjak dari kursinya, meski begitu Brian tetap tidak melewatkan satu kesempatan pun untuk meledek sohibnya itu.

“Mau jalan sama Cantik ya? eh ayang Aira maksudnya.”

“Bacot!”

“Kiw kiw Wira udah punya tembatan hati baru.” Brian mengikuti Wira ke depan bahkan terus menggodanya ketika Wira sibuk memakai sepatu.

“Titip salam buat si Cantik ya Wir bilangin suruh main ke sini kakak Brian kangen.”

“Lo tau kosakata jijik gak sih Bri?”

“Hah apa itu? sejenis makanan bukan?” Wira rasanya mau melintir leher Brian, tapi urung saat seorang perempuan tiba-tiba hadir di antara mereka.

“Eh, ada bidadari cantik.” Ekspresi Brian seketika berubah saat melihat Kei datang dengan menenteng totebag yang Brian yakin isinya makanan. Emang otak Brian tuh gak jauh-jauh dari makanan.

“Mau kemana Wir?”

“Kencan sama si Cantik.” Bukan Wira yang menjawab, tapi Brian diiringi senyum manis andalannya. “Btw ada apa ini tiba-tiba ke kos? kangen sama gue ya?”

Kei merotasikan matanya. “Mau ketemu Gian!” Dan ekspresi Brian berubah lagi dengan sangat cepat.

“Ngapain?”

“Nganterin hadiah dari Antara, tadi Gian nyuruh gue anterin langsung ke kos aja.”

Brian menggeram kesal. “Adek kampret bisa-bisanya nyuruh cewek dateng ke kos cowok!”

“Jadi ini yang namanya cinta bertepuk sebelah tangan ya? Lo udah gak ada harepan Bri.” Ternyata Wira belum juga pergi dan memilih menyaksikan drama singkat kedua sejoli di depannya sambil menertawakan Brian.

Bikin Brian langsun berdecak dan hampir melempar Wira dengan sendal yang dipakainya. “Berisik nyet, udah sana pergi!”

“Gue cabut dulu ya Kei, selamat bersenang-senang sama Gian. Gue restuin kalian kok.” Kei tersenyum lebar lalu melakukan high five dengan Wira.

“Doain ya Wir!” Wira mengacungkan jempolnya. Ternyata mengerjai Brian memang semenyenangkan ini. “Kalau gue jadian sama Gian lo orang pertama yang bakal gue traktir Wir.”

“Gak usah ditanggepin kenapa sih?!” Brian udah emosi dan beneran nimpuk Wira pake sendalnya. Sementara Kei malah ketawa puas sambil memegang perutnya. Jarang-jarang ia melihat Wira usil.

“Kei piaraan lo dijinakin dulu, gue cabut bye!” Setelah itu Wira ngacir ke parkiran, tapi sampai sana ia mendadak bingung mau kemana. Males di kos, tapi gak punya tujuan. Leo belakangan ini sibuk gak tau ngapain, Ayi kalau libur pasti jalan sama ceweknya. Mengajak Brian atau Gian keluar bukanlah opsi yang bagus. Lagian sekarang Brian pasti lagi ribut sama Kei, Wira malas berurusan dengan mereka berdua. Bikin pusing.

Tepat setelah itu ada panggilan  masuk dari Aira yang mengajak Wira keluar. Katanya minta anter beli sepatu gunung.

Lihat selengkapnya