Space

icitbilala
Chapter #3

Space, 2

Bergegas. Kevin pulang menaiki ojeg dengan kecepatan diatas rata-rata. Tak ada waktu untuk memesan ojeg online untuk biaya murah. Turun tak jauh dari rumahnya. Setelah memastikan ojeg itu pergi, cepat ia berlari. Mengganti pakaian.

Baru saja Kevin menyadari. Didepan cermin, ternyata sedari tadi ia mengenakan kacamata. Bahkan sampai lupa bahwa kacamata yang bertengger dihidung bangirnya justru cukup besar.

Kevin menertawakan dirinya dalam hati. Membuka kacamata. Ia mengenakan jaket kulit andalannya berwarna hitam. Setelah merasa cukup dengan stylenya. Ia bergegas berlari, menyambar kunci motor ninja hitam kesayangannya diatas nakas. Acap kali motornya tergores tatkala ia sedang berbalapan. Menyelip lawan didepan.

Tetap saja, tak pernah bosan ia menggoreskan luka pada motor kesayangannyaa selama masih bisa diperbaiki. Tak apa.

Yah, Naufal berangkat dulu. Maaf yaa

Tulisnya disecarik kertas. Ditempelkannya dibalik pintu rumah. Berangkat dengan kecepatan penuh.

Kevin memarkirkan motornya sebelum sesaat Arka melambaikan tangan. Menghampiri.

"Terlambat 18 menit kurang 45 detik. Acara belum dimulai. Kerja bagus buddy," Arka menepuk-nepuk punggung Kevin usai melepas helm.

"Untung gue gak dengar saran dari lo,"

Arka tertawa. "Cerdik juga lo, padahal gue udah sengaja ngurangin waktu. Biar lo gercep gitu. Tapi jangan bilang lo terlambat karena sengaja. But karena bokap lo itu kan?"

Kevin menyunggingkan senyumnya. "Salut gue sama lo. Gue udah cemas tadi takutnya terlambat. Nyatanya,"

"Setengah millyar?"

"Gak juga, selama itu tantangan. Gue coba semaksimal mungkin kalau gagal yaa never mind,"

Kevin menganggukkan kepala. Tangannya ia jejalkan dalam saku jaketnya.

"Berapa menit lagi?"

Arka melirik arloji. Tersenyum samar. "4 menit dari sekarang,"

"Gue gak nyangka lo bakal ikut. Kirain lo daftarin nama gue. Nyatanya lo cuman ngajak," Kevin mulai memasang helm. Mempersiapkan diri. Sama halnya dengan Arka. 5 meter dari arah mereka, Rico masih berbincang-bincang dengan kameradnya. Sesekali melirik lawan. Kevin.

"Bukannya lo bilang selama itu tantangan harus dicoba? Lagian, udah lama gue nganggur. Cuman nyaksiin pertandingan doing. But, gue gak niat ikut lomba kok. Hitung-hitung latihan kecekatan,"

Kevin menepuk pundak Arka. "Bagus prinsip lo,"

"Never give up," ucap Arka sebelum menaiki motornya.

Ketiganya sudah bersiap siaga diatas motornya masing-masing tepat 1 meter dari garis start. Beberapa anggota geng motor berkumpul. Menyaksikan mereka. Pembalap motor illegal yang sudah memenangkan beberapa kompetisi. Uang yang didapatnya pun tak seberapa. Jumlah nominalnya cukup banyak. Mampu membuat siapa saja ingin mendapatkannya walaupun dengan nyali nyaris besar.

Greg, berdiri tepat digaris finish. Ditengah-tengah mereka. Mengibarkan bendera segitiga. Tanpa membuang waktu. Ia mulai menghitung.

One.

Lihat selengkapnya