Ketika mereka berlari ke panggung, Rosalie kontan resah. Bukan karena sepatunya yang kurang pas, ada gerak personil meleset, atau sound system yang sember. Secara teknis segalanya bagus.
Alasan kegerahan Rosalie adalah sebagian penonton di dekat panggung. Teriakan mereka beringas, seperti meneriaki musuh, bukan menyemangati idola. Gelegar suara mereka bahkan menyaingi bunyi musik. Penonton lain yang sedianya akan melambai pada personil sempat terdiam heran.
"Chan-chan! Chan-chan!" Julukan Chanti diteriakkan paling keras. Selanjutnya Fiona dan Bianca ikut kebagian dipanggil. Tak seorang pun menyebut nama Rosalie atau Divya.
Niken dan Saskia, lead vocals lagu ini, terus bernyanyi tanpa menggubris kehebohan di depan mereka. Kendali diri mereka berdua sedikit-banyak menulari Rosalie. Dia bahkan bisa tersenyum tanpa pipinya terasa pegal.
"Siapa tuh yang keriting sebahu? Jelek!"
Di samping Rosalie, wajah Divya menegang. Dari mereka berempat belas, yang berambut sebahu dan ikal hanya dia seorang. Abaikan, abaikan, pinta Rosalie dalam hati, teruskan nyanyinya, Div!
Lagu hampir usai. Teriakan penonton, alih-alih surut, justru menggila. "Lagi! Lagi! Chan-chan! Fiona! Bianca!"
Para personil Sparkle mundur, sebagian melambaikan tangan. "Terima kasih, semuanya!" seru Fiona selagi yang lain berlari ke luar panggung.
Pasangan pembawa acara maju sambil tersenyum lebar. "Luar biasa, penampilan barusan dari Sparkle ...."