TOGE GORENG GRAND FINAL (2)
Toge Goreng buatan Aya dan Riyu sudah berada di atas meja saji, para juri sedang mencicipi masakan mereka.
“Riyu, tolong sebutkan bahan baku yang digunakan,” pinta Pak Kosim.
Entah kenapa Riyu tidak seperti biasanya, agak gugup menyebutkan bahan baku yang digunakannya.
“Saya, mhm. Maksud saya, bahan baku yang saya pakai tadi adalah mie dan tahu yang saya buat sendiri. Ketupat, toge, dan racikan kuah tauco.”
Chef Rineta menatap Riyu, “Togenya kamu beli? Saya tidak melihat kamu bawa pohon toge, seperti Aya.”
“Iya, Chef!”
Mata Chef Arman membulat menatap Riyu, “Kamu, nggak bikin sendiri?”
“Mhmm, maksud saya bikin, Chef. Kacang hijaunya beli.”
“Jawab jujur, togenya kamu bikin sendiri atau beli, Riyu?” tanya Chef Jana, menatap tajam mata Riyu.
Menundukan pandangannya, Riyu menjawab dengan lirih, “Maaf, Chef. Saya beli togenya karena tidak sempat bikin.”
“Terima kasih atas kejujuranmu, saya hargai itu. Tapi poin kamu akan berkurang karena menyalahi aturan kompetisi!” tegas Chef Jana.
Kemudian Pak Kosim bertanya pada Riyu, “Ada yang sedikit janggal dari kuah tauco buatanmu. Bisa jelaskan bumbu tambahan yang kamu kasih di kuah tauconya?”
Riyu menghela napasnya, “Kuahnya saya kasih rebusan tulang agar terasa gurih. Saya terinspirasi pada masakan Aya di babak final.”
“Rebusan tulang, itu yang membuat kuah tauco agak sedikit beda dengan buatan saya,” ungkap Pak Kosim.
Pak Kosim berusaha tidak mempermalukan Riyu, karena merusak cita rasa kuah tauco toge gorengnya. Tiba giliran Aya mendengarkan pendapat dari para juri.