~Setiap orang dipertemukan karna sebuah alasan. Bisa karna takdir dan dipersatukan. Bisa pula karna hanya akan singgah lalu pergi.~
🍁🍁🍁
Tak terasa waktu berjalan begitu cepat. Sudah satu minggu Alika Serendia Meda menjadi murid SMA Taruna. Semua berjalan dengan baik-baik saja dalam seminggu ini. Dan sedikit memperlihatkan keindahan saat telah bertemu berbagai orang baru.
"Al, lo bakal ikut eskul apa?" Tanya Melly sambil menyuap somay didepannya.
Mereka sekarang sedang berada kantin. Duduk dibangku pojok yang sepi dan dingin karna dekat kipas angin yang dipasang pak Maman. Penjual somay yang ramah kepada siapa pun. Tak heran baru satu minggu mereka telah akrab dengan bapak penjual dikantin.
Alika memotong somaynya."kira-kira apa ya? Mau paskib, nanti terlalu cape gue gak boleh, pmr? Gue aja suka sakit, tari? Gue aja kaku buat gerak depan umum, terus apa ya?"
"Ribet banget hidup lo, Al."
"Lo yang denger aja bilang ribet, apalagi gue yang jalanin." Ucap Alika sembari meneguk es teh.
Suasana kantin kian ramai dengan berbagai murid yang sudah keliatan kelaparan. Padahal jam istirahat akan berakhir sekitar sepuluh menit lagi. Mungkin mereka hanya berfikir ingin mengisi bensin untuk tenaga dijam pelajaran berikutnya. Walaupun baru satu minggu, tetapi pelajaran sudah diberatkan dengan beberapa tugas yang ada.
"Abis ni pelajaran siapa Mel?"
"Ee..ncah." jawab Melly sambil mengunyah.
"Telen dulu kali ah."
Melly meneguk es teh miliknya setelah menghabiskan satu porsi siomay mang maman. Matanya mengedar kearah penjuru kantin. Terhenti pada seorang cowo dengan memakai baju warna merah dipadukan dengan jeans ditambah memakai sepatu sneacker yang membuatnya lebih kece.
Mata Melly tak lepas memangdang cowo tersebut. "Al, tu cowo kece deh!" Ucapnya dengan senyum yang memperlihatkan lesung pipinya.
Alika membalikan badan mencari orang yang dimaksud. "Mana?"
"Itu yang pake kaos merah jelana jeans."
"Oh itu.. kece badai Mel, alumni bukan sih itu?"
"Tau deh, gue juga baru liat."
"Ngapain ya dia kesini?"tanya Alika yang masih ikut memandangi cowo tersebut.
"Mau ketemu gue Al."
Alika membalikkan tubuhnya seperti semula lalu menoyor kepala Melly. "Ngarep lo? Tau JOMBLO tapi jangan gitu juga kali."
"Anjir.. palak gue dipitrah woi."
"Hmm.." Alika hanya berdehem lalu bangkit dari kursinya.
"Mau mana lo Al?"
"Kelas. Udah jam masuk." Melly ikut berdiri dan mengikuti Alika berjalan, meninggalkan anugrah yang Tuhan berikan padanya hari ini.
Melly dan Alika memasuki kelas yang tidak begitu ramai. Tak seperti kelas yang disamping kelasnya sangat ribut hingga tawa seorang kedengaran keluar kelas.